GIGI ANAK BERBUNYI SAAT TIDUR - Sehat Dengan Cara Rasulullah

GIGI ANAK BERBUNYI SAAT TIDUR


Hal Penting Yang Perlu Anda Ketahui Mengapa Saat Anak Tidur Giginya Gemeretak (Ngerot)

Pernahkah ketika malam hari Anda mendengar anak Anda tidur dengan suara aneh dari mulutnya? Terdengar seperti suara gemeretak geligi yang beradu dan bergesekkan, kreeet..kreeet.  Ini disebut Gigi grinding, dalam  bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah bruxism, bunyi gigi yang gemeretak pada anak-anak adalah sangat umum terjadi. Sebagian besar orangtua mengabaikannya, namun tak jarang hal ini cukup mengganggu dan mengkhawatirkan.

Bunyi gemeretak gigi di saat tidur (ngerot) dapat terjadi karena gesekan antara gigi satu dengan lainnya, ini terjadi tanpa sengaj, gesekannya demikian kuat sehingga menimbulkan suara yang cukup keras. Bruxism ini dapat melelahkan bagi orang yang menderita kelainan tersebut terutama saat bangun tidur.

Bruxism (clenching teeth, grinding teeth), dalam bahasa Indonesia disebut mengerat, yaitu menggesek-gesekkan gigi-gigi  rahang atas dan bawah dengan sangat kuat sehingga terdengar bunyi gemeretak yang cukup keras. Bruxism ini terjadi saat penderitanya dalam keadaan tidak sadar, biasanya waktu tidur malam hari.

Banyak ahli seperti dokter anak percaya bahwa penyebab dari bruxism ini karena konsumsi tinggi gula dan penyakit cacing.

“Ngerot” atau bruxism bila kerap terjadi akhirnya dapat menghapus bagian penting dari enamel sehat dari permukaan gigi akibat gesekkan geligi yang sering terjadi sehingga dapat menyebabkan nyeri pada wajah,’papar Dr Karishma Jaradi, dokter gigi estetika, Dentzz Dental Care, Mumbai. Pada anak-anak, terkikisnya enamel juga bisa sebabkan gigi berlubang .

Tapi sebenarnya penyebab gigi gemeretak/ bruxism adalah bervariasi. Beberapa penyebab dari bruxism adalah sebagai berikut:

💆 stres di siang hari
👀 Ketegangan mata
😪 infeksi sinus
😴 kelelahan
☕️ kafein
🌦 Perubahan cuaca
👓 Menyesuaikan diri dengan kacamata baru
🔰 perubahan hormon

Beberapa Faktor-faktor psikis penyebab “ngerot” atau Bruxism
Yang dominan dan kerap kali tidak disadari oleh penderitanya bahwa bruxism ini dapat dijumpai pada anak-anak hingga orang tua. Penyebab pada anak sering kali sulit dideteksi, karena biasanya mereka tidak menyadarinya. Pada banyak kasus, orang tua baru mengetahui kebiasaan tersebut setelah anak menderita bruxism cukup lama.

Penyebab psikis pada anak misalnya karena ketakutan tidur sendiri, mendapat stress di sekolah, keluarga yang tidak harmonis (sering dimarahi, orang tua sering bertengkar), kesepian, dan sebagainya.
Sebaliknya penyebab psikis pada orang dewasa biasanya dapat lebih mudah diketahui oleh penderita sendiri, karena menyangkut pengalaman hidup sehari-harinya.

Keadaan yang menekan psikis antara lain stress pekerjaan, rasa cemas yang terus menerus, ketakutan tanpa sebab, himpitan eKonomi, perkawinan yang tidak harmonis dan lain-lain.

‘Bruxism biasanya terjadi pada orang dewasa akibat ketegangan pada saraf, kemarahan, rasa sakit dan frustrasi. Dr Jarad memberi beberapa tips untuk  menghindarkan gemeretak gigi di malam hari pada anak, yaitu”Untuk mengendalikan situasi, biasanya  saya memulai malam dengan rutinitas yang menenangkan.

Tidak peduli betapa aku marah padanya , sebelum tidur, aku akan membujuk dia, menghiburnya dan memeluknya. Dan ternyata trik inefektif bekerja, karena setelah anak-anak tahu bahwa mereka dicintai dan merasa aman, tidurnya menjadi aktivitas yang nyaman dan santai.”

semoga bermanfaat!


Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)

Subscribe to receive free email updates: