Pakaian merupakan pelindung bagi tubuh agar
terhindar dari penyakit dan memperindah penampilan. Pakaian meliputi baju dan
celana. Oleh karenanya banyak sekali orang yang memperhatikan penampilannya
baik dengan cara berhias maupun mengenakan pakaian yang lagi trend.
Berpenampilan menarik adalah idaman bagi siapa saja, baik wanita maupun pria.
Salah satu trend busana yang sekarang digandrungi oleh kalangan remaja dan
publik figur adalah pakaian ketat. Untuk busana yang satu ini khususnya celana
ketat (atau legging), banyak orang yang mengatakan
bahwa celana ketat lebih nyaman dipakai dan tidak ribet daripada mengenakan
rok.
Memang secara
visual, celana legging lebih menarik dan terlihat simpel. Terlebih lagi apabila
dipakai oleh orang yang mempunyai aktivitas padat dan selalu bergerak. Namun
tahukah anda bahwa ternyata celana yang ketat (legging) mempunyai dampak buruk
bagi kesehatan, baik perempuan maupun laki-laki.
Kita ketahui bersama, bahwa agama Islam yang mulia ini, telah mengajarkan kepada umatnya tentang bagaimana
berpakaian yang baik, yaitu dengan memakai pakaian yang menutup aurat kita. Hal
tersebut bukanlah untuk menyusahkan kita/tetapi justru untuk kebaikan kita.
Alloh berfirman
dalam surat al ahzab ayat 59, “Wahai nabi/
katakanlah kepada istri-istrimu/ anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin/ ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka/’ yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu/ mereka tidak
diganggu. Dan Alloh adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Nah, sekarang mari kita bahas bersama bahaya-bahaya
pakaian ketat ditinjau dari segi medis.
Banyak sekali fakta-fakta di lapangan yang menunjukkan
bahaya pakain ketat bagi kesehatan. Diantara bahaya-bahaya tersebut antara lain
:
Pertama: Paresthesia
Dokter Malvinder Parmar dari Kanada, baru-baru ini menyatakan bahwa celana
ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah
paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran berarti perasaan sakit atau
abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Dalam tulisannya,
Parmar mengakui, dirinya kedatangan cukup banyak pasien yang
bisa dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya
tiga wanita berusia 22 tahun sampai 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan
gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka
sekali memakai celana ketat.
Itu sebabnya agar kita menjauhi segala macam pakaian ketat.
Yang kedua:
Ancaman Jamur
Menurut dr.
Kusmarinah Bramono spesialis kulit dan kelamin, pada dasarnya semua jenis
pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas
pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu
disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak.
Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan
meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di
negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harus
dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan
yang keluar dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab.
Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak.
Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau
kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang
basah dan gatal.
Ketiga: Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah
kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian ketat atau
transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas
melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka.
Menurut
penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari
dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas
milanoma pada usia dini. Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang
sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada
kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (atau melanosit ) yang muncul pada kulit
Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna
hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau
betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Keempat: Mengganggu mobilitas usus
Menurut Dr
Octaviano Bessa, seorang internis dari Stamford, penggunaan celana yang terlalu
ketat dapat mengganggu motilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang
merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah
makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut
disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
Kelima:
Memicu pembekuan pembuluh darah
Penggunaan pakaian
ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan
darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran darah terganggu, menyebabkan
varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu
yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang
punggung.
Keenam:
Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ
Hasil penelitian
yang dilakukan di Inggris, menyebutkan bahwa endometriosis (yaitu suatu gangguan yang sering mengakibatkan
gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang
yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian
ketat akan memicu sel-sel endometrium (atau selaput lendir
rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur,
sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Celana ketat
khususnya berbahan jeans memang menjadi busana favorit dalam berbusana,
timbunan keringat ini, yang ada di sekitar daerah tersebut kerap
menimbulkan masalah, antara lain timbulnya jamur, keputihan, ataupun
gatal-gatal yang sangat mengganggu.
Bila hal ini
dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ
intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang
wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Ketujuh: Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan
kemandulan
Berdasarkan
penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma
yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis
hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian mendalam
ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis.
Suhu yang tidak normal pada skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans
ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang
tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan
meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Demikianlah
bahaya dari pakaian ketat dilihat dari sisi medis. Tentu lebih banyak lagi
bahaya yang timbul akibat dari memakai bpakaian
ketat jika dilihat dari sisi agama/ psikologi/
dan sosial. Namun yang sedikit ini semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)