Anak
merupakan harta yang tak ternilai bagi suatu keluarga dan menjadi investasi
yang berharga bagi suatu bangsa.
Tak
dapat dipungkiri bahwa kondisi anak saat ini akan menentukan masa depan seluruh
bangsa di kemudian hari, sehingga kesehatan anak perlu selalu dipelihara dan
ditingkatkan secara optimal. Termasuk mengenali gejala kanker pada anak sejak
dini agar pengobatannya bisa maksimal.
Kasubdit
Kanker Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), dr. Aldrin Neilwan,
menjelaskan data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)
menunjukkan setiap 3 menit, seorang anak meninggal karena kanker di dunia.
Kanker
merupakan penyebab kematian tertinggi pada anak dan remaja dan kurang lebih
300.000 anak rentang usia 0-19 tahun terdiagnosis kanker setiap tahun di dunia.
Dari
data tersebut, sebanyak 8 dari 10 anak yang terdianosis kanker berada pada
negara-negara berkembang dengan persentase kelangsungan hidup mereka hanya
mencapai 20%.
Angka
kematian kanker pada anak mencapai 50-60%, karena pasien umumnya datang
terlambat dan sudah berada pada stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit
terdeteksi.
Registrasi
kanker di Indonesia menurut Global Burden Cancer (Globocan) tahun 2018 dengan
rentang usia 0-19 tahun menyebutkan, bahwa insiden kanker tertinggi pada anak
adalah leukemia sebesar 3.658 anak dengan kematian sebesar 2.063 anak.
Prevalensi
penyakit kanker pada anak menurut riskesdas 2018 (diagram di atas), yaitu pada
kelompok umur 1-4 tahun, sebesar 8 per 100.000 anak sedangkan usia 5-14 tahun
sebesar 31 per 100.000 anak.
Terdapat
6 Jenis Kanker Yang Sering Menyerang Anak-Anak, Yakni Leukemia, Retinoblastoma,
Osteosarkoma, Neuroblastoma, Limfoma Maligna, Dan Karsinoma Nasofaring.
1.
Leukemia
Merupakan
penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Gejala leukemia
antara lain pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun; demam tanpa sebab
yang jelas; pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening; kejang sampai
penurunan kesadaran; pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan, dan nyeri
tulang. Seringkali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan dan
lebih nyaman digendong serta pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.
2.
Retinoblastoma
Adalah
tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia di bawah 5
tahun. Gejala yang ditimbulkan berupa manik mata berwarna putih, mata kucing,
juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan
buram.
3.
Osteosarkoma atau kanker tulang
Adalah
keganasan yang timbul di tulang. Kanker ini ditandai dengan gejala nyeri tulang
di malam hari atau setelah beraktivitas; pembengkakan, kemerahan dan hangat di
area nyeri tulang; patah tulang setelah aktivitas rutin; gerakan tulang
terbatas; nyeri menetap di punggung; demam, cepat lelah, penurunan berat badan,
dan pucat.
4.
Limfoma maligna
Adalah
keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Gejala yang harus
diwaspadai antara lain pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal
paha, dan tanpa rasa nyeri; sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan,
demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang, penurunan berat
badan.
5.
Karsinoma nasofaring
Adalah
tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang perlu
diwaspadai adalah ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung
tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, rasa penuh
di telinga.
6.
Neuroblastoma
Yaitu
tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal
jaringan saraf. Gejala yang ditimbulkan antara lain pendarahan di sekitar mata
dan mata menonjol; nyeri tulang; perut terasa penuh dan diare; kelopak satu
sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher; nyeri,
lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus.
WASPADA DAN KENALI KANKER PADA ANAK SEJAK DINI
1.
Pucat, memar atau pendarahan, dan nyeri tulang
2.
Terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri dan
tanpa demam atau adanya tanda-tanda infeksi yang lain
3.
Penurunan berat badan atau demam tanpa sebab yang jelas,
batuk yang menetap atau sesak napas, dan berkeringat di malam hari
4.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata anak, seperti
terlihat manik putih, juling, hilang penglihatan, dan memar atau bengkak di
sekitar mata
5.
Perut yang membuncit
6.
Sakit kepala yang menetap atau berat dan muntah (biasanya
terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari
7.
Nyeri pada tangan, kaki atau tulang dan bengkak tanpa
riwayat trauma atau infeksi
Jika Ditemukan Gejala-Gejala Tersebut.
Segera Lakukan Pemeriksaan Lebih Lanjut
Mendeteksi Dini Kangker Pada
Anak
Kanker
pada anak tidak dapat dicegah, sehingga penemuan dini kasus kanker pada anak
merupakan kunci keberhasilan pengendalian kanker pada anak.
Baik
orang tua maupun tenaga kesehatan diharapkan dapat mengenali tanda dan gejala
awal kanker pada anak sehingga dapat didiagnosis dengan cepat dan tepat pada
stadium awal dan dirujuk serta dilakukan penanganan lebih lanjut di Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
Apabila
anak dicurigai terkena kanker, maka orang tua harus segera membawa anak ke
Puskesmas, Rumah Sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut apakah gejala yang dijumpai tersebut merupakan gejala akibat penyakit
kanker.
Faktor Risiko Dan Penyebab
Kanker Pada Anak.
Faktor
risiko dan penyebab kanker pada anak belum diketahui secara pasti.
Penyebab
kanker pada anak meliputi, faktor genetik (5-15%), lingkungan dan faktor
eksternal (<5-10%), dan tidak diketahui (75-90%).
Sementara Faktor Risiko Dapat Dijelaskan Sebagai Berikut:
1.
Karsinogen fisik: radiasi pengion (X-ray), radiasi
non-pengion (elektromagnetik, UV)
2.
Karsinogenik biologikal: infeksi virus
3.
Karsinogenik
kimia: rokok, pestisida, asbes, penyakit akibat kerja, aflatoksin, arsenik
makanan dan minuman yang terkontaminasi
4.
Obat-obatan
5.
Konstituen makanan
6.
Faktor keturunan: faktor terkait genetik
Belum
semua jenis kanker pada anak mempunyai metode untuk dideteksi dini, saat ini
kanker pada anak yang bisa dideteksi dini adalah kanker bola mata atau
retinoblastoma.
DETEKSI DINI UNTUK
RETINOBLASTOMA DINAMAKAN “TES LIHAT MERAH”.
Tes
lihat merah dapat dilakukan mulai dalam usia 2 bulan pertama oleh dokter
spesialis anak atau tenaga kesehatan terlatih (dokter, bidan, dan perawat)
dengan menggunakan oftalmoskop di FKTP (Puskesmas, Posyandu, Klinik Swasta dan
Praktik Mandiri).
Penting
bagi para orang tua untuk mengajarkan perilaku CeRdik
pada anak sejak usia dini agar dapat mengurangi risiko terkena berbagai jenis
penyakit termasuk kanker.
CeRdik
yaitu:
1.
Cek kesehatan secara berkala;
2.
Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap
rokok;
3.
Rajin aktivitas fisik;
4.
Diet sehat dan seimbang;
5.
Istirahat cukup;
6.
Kelola stress
Kemenkes
memberikan imbauan kepada semua pihak termasuk pemerintah, swasta, maupun
masyarakat untuk berpartisipasi dan mendukung upaya pengendalian kanker pada
anak.
Kemenkes
juga mendorong lintasprogram dan lintassektor terkait lainnya untuk
meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga, setiap kebijakan
yang dihasilkan berpihak pada kesehatan.
Penulis: dr. Gerda A.K Editor: Sopia
Siregar
Sumber
: Edisi 107 I JUNI 2019 I Mediakom KEMENKES RI 2019
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)