10 MACAM BAKTERI PEMBUNUH MANUSIA - Sehat Dengan Cara Rasulullah

10 MACAM BAKTERI PEMBUNUH MANUSIA






Berbagai macam BAKTERI penyebab Penyakit pada manusia
Bakteri merupakan kelompok organisme mikroskopik atau disebut juga mikroorganisme yang tidak memiliki membrane inti sel.

Struktur sel bakteri cukup sederhana karena tanpa inti sel serta kerangka sel yang biasa ditemukan pada mikroorganisme lainnya. Bakteri umumnya memiliki dinding sel seperti sel tumbuhan maupun jamur, dengan bentuk yang sangat berbeda.

Bakteri memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Ada beberapa jenis bakteri yang menguntungkan yang banyak ditemukan dalam tubuh kita, ada bakteri yang digunakan dalam bidang pangan, maupun bakteri baik yang dapat digunakan dalam bidang pengobatan.
Namun ada juga bakteri-bakteri yang merugikan yang dapat menyebabkan penyakit.

Bakteri bisa hidup dimana saja dan disemua tempat, baik itu di air, udara, tanah bahkan dalam tubuh organisme lain, seperti hewan, tanaman maupun tubuh manusia.

Ada bakteri yang baik dan ada juga bakteri yang jahat yang bisa menyebabkan penyakit pada organisme lain. 

Kali ini kita bicara tentang bakteri yang dapat menyebabkan penyakit khususnya pada manusia. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, meliputi:

1. TBC

TBC atau tuberculosis merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, lebih tepatnya disebabkan oleh

bakteri Mycrobacterium tuberculosis serta Mycrobacterium bovis.
Penyakit TBC ditularkan melalui droplet atau percikan air liur ketika seorang pengidap TBC sedang batuk maupun meludah. Percikan air liur tersebut mengandung bakteri penyebab TBC yang nantinya terbang di udara dan terhirup oleh ornag lain disekitarnya.
Difteri

Penyakit difteri jarang sekali terjadi saat ini, dan umumnya penyerang remaja serta orang dewasa. Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria. 

Ada dua bentuk dari penyakit difteri. Difteri bentuk pertama tipe respirasi yang disebabkan karena bakteri memproduksi toksin dalam jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan gejala berat bahkan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan bentuk yang kedua adalah tipe kutan dimana bakteri memproduksi toksin dalam jumlah kecil yang menyebabkan gejala difteri ringan.

Orang-orang yang bisa selamat dari penyakit ini akan mengalami kelumpuhan pada otot-otot tertentu serta adanya kerusakan permanen pada organ penting seperti jantung maupun ginjal. Anak-anak yang berumur kurang dari 10 tahun sangat peka terhadap penyakit difteri, karena daya tahan tubuhnya masih rentan.

Penularan difteri terjadi ketika seorang pengidap difteri sedang batuk, bersin maupun meludah, kontak langsung pada kulit khususnya bagian jari, handuk maupun pakaian yang telah terkontaminasi maupun dari minuman yang telah terkontaminasi.

2. Pertusis

Pertussis atau lebih dikenal dengan nama batuk rejan, merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang lebih sering terjadi pada anak-anak. Penyakit pertussis disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis atau Haemophilus pertussis.

Penyakit pertussis ditularkan melalui percikan air liur, seperti ketika bersin, batuk maupun meludah. Bakteri yang terkandung dalam air liur akan terbang keudara dan terhirup oleh orang lain.
Tetanus neonatorum

Tetanus merupakan penyakit kekakuan otot atau spasme yang disebabkan oleh eksotoksin dari organisme penyebab penyakit tetanus dan bukan dari organisme itu sendiri. Penyakit tetanus sebenarnya disebabkan oleh adanya bakteri Clostridium tatani.

Penularan penyakit tetanus umumnya melalui luka yang dalam dengan kondisi tanpa oksigen, seperti luka karena kecelakaan, luka operasi, pemotongan tali pusat, luka tusuk, maupun karies gigi. Ketika bakteri Clostridium tatani bertemu dengan bakteri lain, maka akan ada kerja sama sehingga membentuk gejala yang berat seperti kekakuan otot bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.

3. Demam tifoid

Demam tifoid atau tifus merupakan infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi.

Penularan penyakit demam tifoid ini biasanya melalui air maupun makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri Salmonella thypi.
Bakteri salmonella thypi mampu bertahan dalam waktu yang lama di dalam makanan maupun minuman. Serangga, khususnya lalat juga ikut berperan dalam penularan penyakit demam tifoid.
Kusta

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang sangat kompleks dan sangat membingungkan. Masalahnya bukan hanya dari segi kesehatan dna medis saja, namun dapat menyangkut ke masalah social, ekonomi, budaya bahkan sampai menjadi masalah keamanan dan ketahanan nasional.

Bila tidak ditangani dengan baik, penyakit kusta dapat menyebabkan cacat permanen. Penyebab dari penyakit kusta adalah adanya bakteri Mycrobacterium leprae yang hidup secara berkelompok, dapat menyebar kemana-mana, mampu hidup dalam sel serta memiliki sifat yang tahan asam, sehingga sulit sekali untuk ditanggulangi.

Bakteri kusta banyak terdapat pada kulit tangan, daun telinga serta mukosa hidung. Maka dari itu, sebaiknya jagalah kebersihan diri dengan cara mandi serta mencuci tangan setelah maupun sebelum melakukan kegiatan atau aktivitas apapun.

4. Pes

Ada begitu banyak nama lain untuk penyakit pes, seperti sampar, plague serta La peste. Penyebab dari penyakit pes adalah adalah bakteri Yersinia pestis atau Pasteurella pestis. 

Bakteri penyebab penyakit pes banyak ditemukan pada hewan kelas rodensia atau hewan pengerat, seperti tikus dan kelinci. Sedangkan penyebab pastinya adalah pinjal atau kutu maupun mikroorganisme yang menempel dalam tubuh hewan pengerat.

Penyakit pes ditularkan melalui gigitan maupun bersentuhan dengan tikus liar. Sedangkan penularan dari manusia ke manusia umumnya melalui percikan air liur pengidap penyakit pes.

5. Antraks

Antraks juga memiliki banyak nama, seperti malignant pustule, Charbon, malignant edema, Woolsoter disease atau Regpicker disease.

Penyakit antraks disebabkan oleh adanya bakteri bacillus anthracis pada binatang ternak maupun binatang buas yang dapat meluar ke manusia.
Bakteri bacillus anthracis sebenarnya tidak bergerak namun mampu membuat spora dalam jumlah banyak. Pembentukan spora banyak terjadi di alam bebas seperti dalam tanah maupun di udara.

Penularan penyakit antraks umumnya disebabkan oleh adanya kontak secara langsung maupun ketika seseorang mengkonsumsi hewan ternak yang sudah terkontaminasi oleh bakteri penyebab antraks.

6. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh adanya bakteri leptospirosis. Penyakit ini disebut juga dengan nama Canicola fever, Weil disease, hemorrhagic jaundice, Swineherd disease, atau Mud fever.

Bakteri leprospirosis berbentuk seperti benang dan mampu menginfeksi hewan maupun manusia. Infeksi pada manusia terjadi karena adanya kontak dengan tanah, air, maupun lumpur yang sudah tercemar bakteri leptospirosis. Kontak langsung dengan kulit, darah maupun urin dari hewan yang sudah terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan leptospirosis.

7. Disentri

Disentri yang artinya gangguan dan enteron yang artinya usus.
Jadi, disentri adalah penyakit radang atau gangguan pada usus. Disentri menimbulkan gejala yang meluas serta dapat menyebabkan tinja bercampur dengan darah, tinja bercampur lendir serta nyeri yang hebat saat buang air besar.

Disentri merupakan penyakit pada saluran pencernaan, khususnya pada bagian ileum atau usus penyerapan dan pada usus besar. Disentri disebabkan oleh adanya bakteri Shygella disentri serta Shygella ciyake.
Gonorhea

Gonorrhea atau gonorrhea atau disebut juga kencing nanah, merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rectum, tenggorokan, serta konjungtiva atau bagian putih pada mata.
Gonorrhea dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, khususnya bagian kulit serta persendian. Pada wanita, gonorrhea menjalar ke saluran kelamin serta menginfeksi selaput dalam pinggul sehingga menimbulkan nyeri pinggul serta gangguan pada system reproduksi.

Bila tidak segera diobati, bakteri penyebab gonorrhea akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam dan akan membentuk koloni di bagian mukosa, orofaring serta arogenital.

8. Kolera

Kolera merupakan penyakit menular pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh adanya bakteri Vibrio cholerae.

Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang sudah terkontaminasi karena system sanitasi yang tidak benar maupun setelah mengkonsumsi ikan maupun kerang yang tidak dimasak dengan benar.
Ciri utama dari penyakit kolera adalah dengan adanya buang air besar yang encer berwarna putih seperti air cucian beras dengan bau yang amis.

9. Sifilis

Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset treponema pallidum. Cara penularan penyakit ini adalah melalui kontak secara seksual serta ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan maupun saat melahirkan.

Sifilis ditandai dengan adanya ruam yang menyebar pada telapak tangan dan tumit serta ulserasi keras atau luka yang tidak terasa sakit maupun gatal di kulit. Penyakit sifilis juga sering dikatakan sebagai peniru ulung karena gejala yang muncul sering kali berbeda-beda dan menyamai gejala penyakit lainnya.

Diagnosis baru bisa ditetapkan setelah dilakukan tes darah. sifilis dapat diobati dengan antibiotic, khususnya dengan suntikan penisilin G maupun ceftriakson.

10. Meningitis

Meningitis merupakan peradangan pada membrane pelindung yang menyelubungi otak serta sumsum tulang belakang yang secara kesatuan disebut meningen. Peradangan pada meningen bisa disebabkan oleh virus, bakteri maupun organisme lain.

Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan kekakuan pada leher yang disertai dengan demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, serta kepekaan terhadap cahaya maupun suara yang keras.
Meningitis dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang, seperti epilepsy, ketulian, hidrosefalus serta deficit kognitif, khususnya bila tidak ditangani dengan segera.

Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)

Subscribe to receive free email updates: