Berbagai macam BAKTERI penyebab Penyakit
pada manusia
Bakteri merupakan kelompok organisme
mikroskopik atau disebut juga mikroorganisme yang tidak memiliki membrane inti
sel.
Struktur sel bakteri cukup sederhana karena
tanpa inti sel serta kerangka sel yang biasa ditemukan pada mikroorganisme
lainnya. Bakteri umumnya memiliki dinding sel seperti sel tumbuhan maupun
jamur, dengan bentuk yang sangat berbeda.
Bakteri memiliki peranan yang besar dalam
kehidupan manusia. Ada beberapa jenis bakteri yang menguntungkan yang banyak
ditemukan dalam tubuh kita, ada bakteri yang digunakan dalam bidang pangan,
maupun bakteri baik yang dapat digunakan dalam bidang pengobatan.
Namun ada juga bakteri-bakteri yang
merugikan yang dapat menyebabkan penyakit.
Bakteri bisa hidup dimana saja dan disemua
tempat, baik itu di air, udara, tanah bahkan dalam tubuh organisme lain,
seperti hewan, tanaman maupun tubuh manusia.
Ada bakteri yang baik dan ada juga bakteri
yang jahat yang bisa menyebabkan penyakit pada organisme lain.
Kali ini kita bicara tentang bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit khususnya pada manusia. Berbagai penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, meliputi:
1. TBC
TBC atau tuberculosis merupakan salah satu
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, lebih tepatnya disebabkan oleh
bakteri Mycrobacterium tuberculosis serta
Mycrobacterium bovis.
Penyakit TBC ditularkan melalui droplet
atau percikan air liur ketika seorang pengidap TBC sedang batuk maupun meludah.
Percikan air liur tersebut mengandung bakteri penyebab TBC yang nantinya
terbang di udara dan terhirup oleh ornag lain disekitarnya.
Difteri
Penyakit difteri jarang sekali terjadi saat
ini, dan umumnya penyerang remaja serta orang dewasa. Penyakit difteri
disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria.
Ada dua bentuk dari penyakit difteri.
Difteri bentuk pertama tipe respirasi yang disebabkan karena bakteri
memproduksi toksin dalam jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan gejala berat
bahkan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan bentuk yang kedua adalah tipe
kutan dimana bakteri memproduksi toksin dalam jumlah kecil yang menyebabkan
gejala difteri ringan.
Orang-orang yang bisa selamat dari penyakit
ini akan mengalami kelumpuhan pada otot-otot tertentu serta adanya kerusakan
permanen pada organ penting seperti jantung maupun ginjal. Anak-anak yang
berumur kurang dari 10 tahun sangat peka terhadap penyakit difteri, karena daya
tahan tubuhnya masih rentan.
Penularan difteri terjadi ketika seorang
pengidap difteri sedang batuk, bersin maupun meludah, kontak langsung pada
kulit khususnya bagian jari, handuk maupun pakaian yang telah terkontaminasi
maupun dari minuman yang telah terkontaminasi.
2. Pertusis
Pertussis atau lebih dikenal dengan nama
batuk rejan, merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang lebih sering
terjadi pada anak-anak. Penyakit pertussis disebabkan oleh bakteri Bordetella
pertussis atau Haemophilus pertussis.
Penyakit pertussis ditularkan melalui
percikan air liur, seperti ketika bersin, batuk maupun meludah. Bakteri yang
terkandung dalam air liur akan terbang keudara dan terhirup oleh orang lain.
Tetanus neonatorum
Tetanus merupakan penyakit kekakuan otot
atau spasme yang disebabkan oleh eksotoksin dari organisme penyebab penyakit
tetanus dan bukan dari organisme itu sendiri. Penyakit tetanus sebenarnya
disebabkan oleh adanya bakteri Clostridium tatani.
Penularan penyakit tetanus umumnya melalui
luka yang dalam dengan kondisi tanpa oksigen, seperti luka karena kecelakaan,
luka operasi, pemotongan tali pusat, luka tusuk, maupun karies gigi. Ketika
bakteri Clostridium tatani bertemu dengan bakteri lain, maka akan ada kerja
sama sehingga membentuk gejala yang berat seperti kekakuan otot bahkan dapat
menyebabkan kelumpuhan permanen.
3. Demam tifoid
Demam tifoid atau tifus merupakan infeksi
akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi.
Penularan penyakit demam tifoid ini
biasanya melalui air maupun makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri
Salmonella thypi.
Bakteri salmonella thypi mampu bertahan
dalam waktu yang lama di dalam makanan maupun minuman. Serangga, khususnya
lalat juga ikut berperan dalam penularan penyakit demam tifoid.
Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu
penyakit menular yang sangat kompleks dan sangat membingungkan. Masalahnya
bukan hanya dari segi kesehatan dna medis saja, namun dapat menyangkut ke
masalah social, ekonomi, budaya bahkan sampai menjadi masalah keamanan dan
ketahanan nasional.
Bila tidak ditangani dengan baik, penyakit
kusta dapat menyebabkan cacat permanen. Penyebab dari penyakit kusta adalah
adanya bakteri Mycrobacterium leprae yang hidup secara berkelompok, dapat
menyebar kemana-mana, mampu hidup dalam sel serta memiliki sifat yang tahan
asam, sehingga sulit sekali untuk ditanggulangi.
Bakteri kusta banyak terdapat pada kulit
tangan, daun telinga serta mukosa hidung. Maka dari itu, sebaiknya jagalah
kebersihan diri dengan cara mandi serta mencuci tangan setelah maupun sebelum
melakukan kegiatan atau aktivitas apapun.
4. Pes
Ada begitu banyak nama lain untuk penyakit
pes, seperti sampar, plague serta La peste. Penyebab dari penyakit pes adalah adalah
bakteri Yersinia pestis atau Pasteurella pestis.
Bakteri penyebab penyakit pes banyak
ditemukan pada hewan kelas rodensia atau hewan pengerat, seperti tikus dan
kelinci. Sedangkan penyebab pastinya adalah pinjal atau kutu maupun
mikroorganisme yang menempel dalam tubuh hewan pengerat.
Penyakit pes ditularkan melalui gigitan
maupun bersentuhan dengan tikus liar. Sedangkan penularan dari manusia ke
manusia umumnya melalui percikan air liur pengidap penyakit pes.
5. Antraks
Antraks juga memiliki banyak nama, seperti
malignant pustule, Charbon, malignant edema, Woolsoter disease atau Regpicker
disease.
Penyakit antraks disebabkan oleh adanya
bakteri bacillus anthracis pada binatang ternak maupun binatang buas yang dapat
meluar ke manusia.
Bakteri bacillus anthracis sebenarnya tidak
bergerak namun mampu membuat spora dalam jumlah banyak. Pembentukan spora
banyak terjadi di alam bebas seperti dalam tanah maupun di udara.
Penularan penyakit antraks umumnya
disebabkan oleh adanya kontak secara langsung maupun ketika seseorang
mengkonsumsi hewan ternak yang sudah terkontaminasi oleh bakteri penyebab
antraks.
6. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan infeksi akut yang
disebabkan oleh adanya bakteri leptospirosis. Penyakit ini disebut juga dengan
nama Canicola fever, Weil disease, hemorrhagic jaundice, Swineherd disease,
atau Mud fever.
Bakteri leprospirosis berbentuk seperti
benang dan mampu menginfeksi hewan maupun manusia. Infeksi pada manusia terjadi
karena adanya kontak dengan tanah, air, maupun lumpur yang sudah tercemar
bakteri leptospirosis. Kontak langsung dengan kulit, darah maupun urin dari
hewan yang sudah terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan leptospirosis.
7. Disentri
Disentri yang artinya gangguan dan enteron
yang artinya usus.
Jadi, disentri adalah penyakit radang atau
gangguan pada usus. Disentri menimbulkan gejala yang meluas serta dapat
menyebabkan tinja bercampur dengan darah, tinja bercampur lendir serta nyeri
yang hebat saat buang air besar.
Disentri merupakan penyakit pada saluran
pencernaan, khususnya pada bagian ileum atau usus penyerapan dan pada usus
besar. Disentri disebabkan oleh adanya bakteri Shygella disentri serta Shygella
ciyake.
Gonorhea
Gonorrhea atau gonorrhea atau disebut juga
kencing nanah, merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, rectum, tenggorokan, serta konjungtiva atau bagian putih pada mata.
Gonorrhea dapat menyebar melalui aliran
darah ke bagian tubuh lainnya, khususnya bagian kulit serta persendian. Pada
wanita, gonorrhea menjalar ke saluran kelamin serta menginfeksi selaput dalam
pinggul sehingga menimbulkan nyeri pinggul serta gangguan pada system
reproduksi.
Bila tidak segera diobati, bakteri penyebab
gonorrhea akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam dan akan membentuk koloni
di bagian mukosa, orofaring serta arogenital.
8. Kolera
Kolera merupakan penyakit menular pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh adanya bakteri Vibrio cholerae.
Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui
air minum yang sudah terkontaminasi karena system sanitasi yang tidak benar
maupun setelah mengkonsumsi ikan maupun kerang yang tidak dimasak dengan benar.
Ciri utama dari penyakit kolera adalah
dengan adanya buang air besar yang encer berwarna putih seperti air cucian
beras dengan bau yang amis.
9. Sifilis
Sifilis merupakan penyakit infeksi menular
seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset treponema pallidum. Cara
penularan penyakit ini adalah melalui kontak secara seksual serta ditularkan
dari ibu ke janin selama kehamilan maupun saat melahirkan.
Sifilis ditandai dengan adanya ruam yang
menyebar pada telapak tangan dan tumit serta ulserasi keras atau luka yang
tidak terasa sakit maupun gatal di kulit. Penyakit sifilis juga sering
dikatakan sebagai peniru ulung karena gejala yang muncul sering kali
berbeda-beda dan menyamai gejala penyakit lainnya.
Diagnosis baru bisa ditetapkan setelah
dilakukan tes darah. sifilis dapat diobati dengan antibiotic, khususnya dengan
suntikan penisilin G maupun ceftriakson.
10. Meningitis
Meningitis merupakan peradangan pada
membrane pelindung yang menyelubungi otak serta sumsum tulang belakang yang
secara kesatuan disebut meningen. Peradangan pada meningen bisa disebabkan oleh
virus, bakteri maupun organisme lain.
Gejala umum dari meningitis adalah sakit
kepala dan kekakuan pada leher yang disertai dengan demam, kebingungan atau
perubahan kesadaran, muntah, serta kepekaan terhadap cahaya maupun suara yang
keras.
Meningitis dapat menyebabkan konsekuensi
jangka panjang, seperti epilepsy, ketulian, hidrosefalus serta deficit
kognitif, khususnya bila tidak ditangani dengan segera.
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)