Mengenal Lebih Dekat Tentang Penyakit
Angina Pectoris(angin duduk)
Angina pectoris/ angin duduk merupakan
salah satu penyakit jantung iskemia. Iskemia sendiri merupakan gejala dari
kurangnya aliran darah yang dapat menyebabkan perubahan fungsi pada sel-sel
tubuh yang normal.
"didefinisikan atau diartikan sebagai
menurunnya atau berkurangnya pasokan oksigen serta menurunnya aliran darah yang
menuju ke miokardium."
Seperti yang kita ketahui bersama, otot
jantung terus bekerja selama kita hidup serta memompa darah ke seluruh organ
tubuh kita. Dalam bekerja untuk memompa darah, maka jantung memerlukan pasokan
darah yang kaya akan oksigen untuk bisa bekerja dengan baik.
Pasokan darah yang masuk ke organ jantung
disediakan oleh dua pembuluh darah besar yang dikenal sebagai arteri coroner
kanan serta arteri coroner kiri. Kedua arteri jantung sendiri berasal dari
ventrikel kiri untuk memasok darah ke seluruh organ tubuh yang disebut aorta.
Gangguan seperti ini bisa terjadi karena
suplai oksigen yang turun disebabkan oleh adanya aterosklerosis coroner atau
spasme arteria coroner maupun karena kebutuhan oksigen yang lebih banyak.
Keadaan seperti itulah yang mengembangkan
terjadinya angina pectoris. Nantinya penyakit angina pectoris ini akan
berkembang menjadi infark miokard.
Gejala Terjadinya Angin Duduk
Angina klasik umumnya terjadi pada
seseorang yang melakukan aktivitas fisik. Sedangkan angina varian umumnya
terjadi ketika seseorang sedang beristirahat serta lebih sering terjadi di pagi
hari.
Angina tidak stabil, seperti namanya, tidak
bisa diprediksi kapan akan terjadi, bisa saja terjadi ketika seseorang
melakukan kegiatan fisik maupun ketika beristirahat.
Angina pectoris atau angina ditandai dengan
adanya rasa nyeri pada bagian tengah dada yang dapat menjalar ke leher, rahang
maupun lengan, terutama pada lengan kiri karena letak jantung dekat dengan
lengan kiri. Nyeri angina umumnya digambarkan sebagai rasa nyeri yang
mengcengkram dan terjadi secara tiba-tiba. Terkadang angina juga dapat
menyebabkan gejala seperti sesak napas.
Faktor Penyebab Terjadinya Angin Duduk/ Angina Pectoris
Umumnya angina terjadi ketika seseorang
sedang melakukan aktivitas fisik, namun ada juga angina yang terjadi karena
kondisi emosi yang labil, setelah mengkonsumsi makanan yang berat maupun karena
keluar rumah ketika suhu diluar sangat dingin.
Angina disebabkan oleh otot jantung yang
tidak bisa menerima pasokan oksigen dalam jumlah yang cukup melalui darah.
Angina juga bisa terjadi karena pembuluh darah yang memasok oksigen ke otot
jantung mengalami penyempitan maupun karena "Kadar kolesterol tubuh yang
tinggi."
Penyebab utama dari penyempitan pembuluh
darah pada organ jantung adalah factor usia. Namun faktor lain, seperti
kebiasaan merokok, juga dapat mempercepat terjadinya penyempitan pembuluh darah
pada organ jantung.
Orang-orang yang memiliki "berat badan
berlebihan atau obesitas" serta orang pengidap diabetes juga sangat
beresiko untuk mengembangkan penyakit angina.
Angina pectoris terbagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1⃣Angina stabil
Angina stabil adalah tipe yang sangat umum
dari penyakit angina. Berbagai gejala dari angina sangat tampak dan cukup mudah
untuk diprediksi, seperti adanya nyeri dada saat naik maupun turun tangga.
Kebanyakan pengidap angina akan mengalami berbagai gejala ketika mengerahkan
tenaga serta biasanya gejala tersebut akan berlangsung tidak lebih dari lima
menit. Orang-orang yang mengidap angina stabil tidak boleh terlalu banyak
bergerak serta diharuskan untuk menggunakan obat nitroglycerin. Obat
nitroglycerin bukan di minum tapi hanya di kulum di bawah lidah.
2⃣Angina tidak stabil
Angina tidak stabil jarang terjadi namun
jenis ini lebih berbahaya. Gejala yang terjadi bisa lebih parah dan tidak bisa
diprediksi dengan pasti kapan akan terjadi. Gejala seperti rasa nyeri lebih
sering terjadi dan bisa berlangsung dalam waktu yang lebih lama. Gejala bisa
terjadi kapan saja, meskipun ketika pasien sedang istirahat. Penggunaan
nitroglycerin perlu ditambah untuk mengurangi gejalanya.
Angina tidak stabil tidak sama dengan
serangan jantung, namun orang yang mengalami angina jenis ini perlu segera
memeriksakannya ke dokter untuk pengujian jantung. Seringkali angina tidak
stabil merupakan bentuk dari serangan pendahuluan dari serangan jantung.
Angina pectoris diambil dari bahasa Latin
yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai dada yang tertekan, merupakan
penyakit yang membuat rasa tidak nyaman pada bagian dada.
1. Angina
pectoris, umumnya dirasakan sebagai:
a. Adanya tekanan pada dada
b. Rasa berat pada bagian dada
c. Dada terasa ketat
d. Rasa nyeri pada seluruh bagian dada termasuk bagian belakang tulang dada
e. Pengidap angina pectoris kemungkinan juga akan mengalami masalah, seperti:
❗️
Indigestion atau salah cerna, atau gangguan pada system pencernaan
❕
Heartburn atau rasa nyeri yang disertai panas pada ulu hati
❗️
Tubuh terasa lemah
❕
Mudah berkeringat
❗️
Kejang-kejang
❕
Sesak napas
Angina pectoris lebih sering terjadi ketika
seseorang dengan melakukan aktivitas fisik, stress, maupun setelah mengkonsumsi
makanan terlalu banyak. Selama periode tersebut, otot jantung memerlukan lebih
banyak oksigen dalam darah namun arteri atau pembuluh darah dalam keadaan
menyempit.
Berbagai factor yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit angina pectoris, meliputi:
1. Usia
Semakin bertambah usia seseorang, maka
berbagai fungsi dari organ tubuh akan menurun. Turunnya atau berkurangnya
fungsi dari arteri jantung karena bertambahnya usia pada seseorang akan
mengembangkan terjadinya angina.
2. Hipertensi
Hipertensi terjadi karena tekanan darah
yang terlalu tinggi. Tekanan darah yang terlalu tinggi membuat aliran darah
menjadi lebih tinggi, namun arteri jantung tersumbat atau menyempit sehingga
aliran darah menjadi terhalang.
3. Dyslipidemia
plak karena kolesterol pada arteri jantung
Dyslipidemia atau kolesterol darah yang
tinggi nantinya akan menempel dan menjadi plak pada arteri jantung sehingga
membuat arteri jantung menjadi tersumbat. LDL atau kolesterol jahat dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sedangkan HDL atau kolesterol baik
justru berfungsi untuk mengurangi LDL.
Seseorang yang kadar LDL nya terlalu tinggi
akan menyebabkan penyakit aterosklerosis atau penyempitan arteri dan nantinya
akan mengembangkan angina.
4. Obesitas
Orang-orang yang mengalami obesitas
cenderung mengembangkan berbagai macam penyakit yang berbahaya, seperti
hipertensi, kolesterol tinggi serta penyakit jantung. Ketiga hal tersebut
merupakan co factor penyebab dari angina.
5. Kebiasaan merokok
Rokok dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan pada dinding arteri, menyebabkan terjadinya penggumpalan darah, serta
membentuk plak pada arteri. Kerusakan dan plak pada dinding arteri akan
menghalangi aliran darah.
selain itu kebiasaan merokok juga dapat
menurunkan kadar oksigen dalam darah serta meningkatkan resiko terjadinya
penyakit angina. (byk ditemui rata2 yg terkena angina pectoris ialah perokok)
6. Diabetes mellitus
Seseorang yang sudah mengalami diabetes,
baik tua maupun muda, maka segala fungsi organ tubuhnya akan berkurang.
Tingginya kadar gula dalam darah juga ikut mempengaruhi terjadinya kerusakan
dan penurunan pada arteri jantung.
7. Keturunan
Seseorang yang salah satu atau kedua orang
tuanya memiliki riwayat penyakit, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, serta
penyakit jantung lebih mudah untuk mengembangkan penyakit angina.
8. Kondisi lain
Berbagai kondisi lain, seperti aritmia,
masalah pada katup jantung, arteri coroner yang rusak, anemia parah, stenosis
aorta, serta gangguan jantung lainnya juga dapat mengembangkan penyakit angina.
Dengan penjelasan mengenai angina pectoris/
angin duduk ini menjadi jelas bahwasannya.
penyakit ini bukanlah karena masuk angin,
melainkan tersumbatnya pembuluh darah kejantung yg menyebabkan penyempitan
kurangnya pasokan oksigen ke dalam organ jantung kita.
dengan informasi ini pula kita dapat
mencegah dan menghindari segala pemicunya.
semoga Alloh subhana wa ta'ala senantiasa
memberi kita petunjuknya dan memberi kita kesembuhan yg hanya datang dari
Nya. allohumma aamiin..
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)