Garam, gula atau asam/cuka yang mula-mula digunakan.
Tetapi dengan semakin meningkatkan teknologi, proses pengawetan makanan sudah
tidak alamiah seperti dulu. Zat-zat yang ditambahkan pada makanan semakin
sedikit yang bersifat alamiah, malah yang bersifat artifical (zat kimia)
semakin banyak.
Admin hanya akan bahas 3 pengawet makanan yang
berbahaya yaitu formalin, boraks dan asam salisilat. Masalah formalin ini
pernah heboh.
Beberapa waktu lalu Badan Pengawasan Obat dan Makanan
menemukan empek-empek dan mie basah yang dijual dibeberapa tempat di sumatera
Selatan ternyata mengandung formalin.
Sebenarnya apa bahaya formalin? Formalin tidak hanya
bahaya jika dikomsumsi tetapi juga berbahaya jika kita melakukan kontak
dengannya (melalui udara).
Kita tahu formalin biasanya digunakan dokter forensic
untuk mengawetkan mayat, bukan? Pedagang yang menggunakan formalin juga ingin
dengannya awet. Paling tidak, jika barangnya tidak laku pada hari itu (ayam
atau tahu atau mie atau yang lainnya) biasanya dijual kembali keesokan harinya
dan tetap kelihatan segar.
Bahaya formalin terhadap kesehatan: bersifat
karsinogenik.
Penelitian terhadap tikus dan anjing menunjukkan dapat
mengakibatkan kanker saluran cerna.
Penelitian lain terhadap pekerja tekstil akibat hirupan
formalin meningkatkan resiko kanker tenggorokan dan hidung.
BORAKS, walaupun bukan pengawet tetapi boraks sering
digunakan sebagai pengawet. Selain sebagai pengawet, boraks bisa berfungsi
sebagai pengenyal makanan.
Contoh makanan yang sering ditambahkan dengan boraks,
bakso, mie, kerupuk. Bahaya boraks bagi kesehatan:
🔹iritasi
kulit
🔸mata
🔹saluran
pencernaan
🔸gangguan
kesuburan dan janin
🔹gagal
ginjal
ASAM SALISILAT : digunakan agar sayuran dan buah-buahan
tetap segar.
Asam Salisilat bukanlah pestisida, melainkan sejenis
antiseptic yang salah satu fungsinya untuk memperpanjang daya keawetan.
Biasanya sayuran yang disemprot asam salisiat akan
berpenampilan sangat mulus dan tak ada lubang bekas hama.
PENGAWET lainnya yang diijinkan dengan batas maksimal
yang harus dipatuhi:
🚨Asam
benzoate, kalium benzoat ,
asam sorbet , kalium sorbet , natrium benzoate, natrium
nitrat dan natrium nitrit dll. 🚨
Semua ini dapat ditemukan pada :
👉🏼
saus tomat dan sambal
👉🏼kecap
manis
👉🏼margarine
👉🏼buah
kering
👉🏼sirup
👉🏼jam
👉🏼jelli
👉🏼keju
olahan
👉🏼sosis
👉🏼kornet
dll.
Penambahan pengawet Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat
pada bahan pangan memang tidak dilarang pemerintah.
Namun produsen hendaknya tidak menambahkan dua jenis
makanan itu sesuka hati, karena bahan pengawet ini akan jadi berbahaya jika
dikomsumsi secara berlebihan.
Asosiasi Konsumen Penang pada tahun 1988 silam telah
menyatakan bahwa berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia (FAO), konsumsi
benzoate yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian dengan
gejala-gejala hiperaktif, sawan, kencing terus menerus dan penurunan berat
badan.
Kasus pelanggaran pelabelan produk yang mengandung
natrium benzoate dan kalium sorbet kerap kali ditemui. Tetapi memang belum ada
upaya nyata dalam penanggulangan masalah ini dari aparat terkait,
MENURUT dr Nurhasan, peneliti dari Lembaga Konsumen
Jakarta, Natrium benzoate banyak digunakan pada produk saus tomat, saus sambal
dan kecap manis.
BAHKAN ditemukan ada 14 produk yang berlebihan batas
maksimun penggunaannya.
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)