Dalam istilah medis,
vertigo adalah perasaan “berputar”, “melayang”, atau “bergerak-gerak” (biasanya
disertai dengan sakit kepala luar biasa) meskipun tubuh dalam keadaan
statis/diam.
Masih ingat masa kecil
dulu atau sering melihat anak kecil melakukan gerakan berputar dalam beberapa
waktu hingga merasakan efek berputar (vertigo)?
Efek ini akan terasa hanya
dalam beberapa menit. Sebagai perbandingan, serangan vertigo bisa terjadi dalam
beberapa jam bahkan hingga berhari-hari tergantung penyebabnya.
Vertigo juga berbeda
dengan presinkop (presyncope ), yaitu perasaan melayang, berputar-putar, atau
hampir pingsan (yang rata-rata disebabkan oleh darah rendah).
Oleh karena itu, vertigo
dipandang sebagai penyakit sekaligus gejala tersendiri yang diakibatkan oleh
beberapa penyebab, baik kondisi fisik maupun penyakit medis lainnya.
Penyebab Vertigo
Ada sejumlah penyebab
vertigo, yang terbagi menjadi dua jenis tergantung letaknya:
1. Di bagian pusat dan
sekeliling kepala. Vertigo di bagian pusat muncul karena adanya masalah pada
otak atau sumsum tulang belakang.
2. Sedangkan vertigo di
sekeliling kepala disebabkan adanya masalah pada telinga bagian dalam. Telinga
bagian dalam bisa mengalami peradangan karena penyakit, atau karena kristal
atau batu kecil yang biasanya ditemukan di telinga bagian dalam mengalami
pergeseran sehingga menyebabkan iritasi pada sel rambut halus di dalam kanalis
semisirkularis
; maka muncullah serangan
vertigo. Ini dikenal sebagai benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
3. Meniere’s disease
adalah vertigo yang diasosiasikan dengan kehilangan pendengaran atau telinga
berdengung. Vertigo ini disebabkan oleh penumpukan cairan di telinga bagian
dalam.
Penyebab penumpukan cairan
ini belum diketahui. Cedera pada bagian kepala dapat menyebabkan kerusakan
telinga bagian dalam dan mengakibatkan vertigo.
4. Terkadang ditemui bahwa
stroke yang mempengaruhi daerah tertentu di otak, sklerosis ganda , atau tumor
juga bisa menyebabkan vertigo. Penderita migren dengan jenis migren arteri
basiler kadang juga mengalami vertigo sebagai salah satu dari gejalanya.
Faktor Resiko Vertigo
1. Cedera kepala dapat
meningkatkan resiko menderita vertigo.
2. Segala sesuatu yang
meningkatkan resiko stroke, yaitu tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
diabetes dan merokok, juga bisa meningkatkan resiko mengalami vertigo.
Tanda dan Gejala
Vertigo
Gejala-gejala vertigo
meliputi perasaan berputar atau bergerak-gerak, bahkan saat si penderita dalam
keadaan benar-benar diam.
Gejala paling parah berupa
kepala atau tubuh terasa bergerak-gerak hebat, misalnya saat berbaring di atas
ranjang. Sekali lagi, gejala ini berbeda dengan perasaan melayang atau hampir
pingsan. Secara spesifik, banyak penderita mengalami perasaan mual atau
muntah-muntah.
Pemeriksaan fisik
seringkali menunjukkan tanda-tanda gerakan mata yang tidak wajar (tidak
normal), yang disebut nistagmus .
Beberapa penderita
mengalami gangguan keseimbangan tubuh akibat vertigo. Jika ketidakseimbangan
itu terjadi lebih dari beberapa hari, atau jika vertigo dibarengi dengan rasa
lemah dan inkoordinasi pada salah satu sisi tubuh, maka resiko stroke atau
masalah tertentu pada otak sangat tinggi.
Terapi Bekam dapat dilakukan untuk menyembuhkan
penyakit Vertigo. Pengobatan ini berfungsi untuk memperbaiki organ dalam kepala
terutama organ keseimbangan dan syaraf utama kepala.
Pembekaman dilakukan
seminggu sekali sampai kondisi membaik. Lama terapi bergantung pada keparahan
penyakit.
Untuk vertigo ringan cukup
2-3 kali terapi. Setelah membaik cukup dengan menjaga (maintenance) sebulan
atau dua bulan sekali.
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)