Mengapa anak-anak sulit
Makan ?
Hal ini akan menjadi
pembahasan yg panjang ummah karenanya saya mencoba membuka cakrawala berfikir
kita semua dan berbagi pengalaman pribadi saya. Dan tak lupa agar kita selalu
senantiasa berdo'a utk selalu diberi petunjuk oleh Alloh azza wa jalla untuk ikhtiar
mencari solusi dari segala hal yg menimpa kita.
"Penanganan Terbaik
Atasi Penyebabnya"
Penyebab tersering sulit
makan pada anak dapat dikelompokkan dalam 3 hal diantaranya adalah hilang nafsu
makan anak, gangguan oral motor dan penyebab jarang adalah gangguan psikologis
⚠️Hilangnya
Nafsu Makan
Pengaruh hilang atau
berkurangnya nafsu makan tampaknya merupakan penyebab utama masalah kesulitan
makan pada anak. Pengaruh nafsu makan ini bisa mulai dari yang ringan (berkurang
nafsu makan) hingga berat (tidak ada nafsu makan).
Tampilan gangguan yang
ringan berupa minum susu botol sering sisa, waktu minum ASI berkurang
(sebelumnya 20 menit menjadi 10 menit), makan sering sisa atau hanya sedikit
atau mengeluarkan dan menyembur-nyemburkan makanan di mulut. Sedangkan gangguan
yang lebih berat tampak anak menutup rapat mulutnya atau tidak mau makan dan
minum sama sekali.
⚠️Gangguan
Fungsi Saluran Cerna Berkurang atau hilangnya nafsu makan ini sering
diakibatkan karena gangguan fungsi saluran cerna khususnya anak dengan gangguan
mual, mudah muntah dan gangguan buang air besar. Gangguan fungsi pencernaan
tersebut KADANG tampak ringan SEPERTI tidak ada gangguan.
saya ulas disini tuntas
mengenai "GANGGUAN SALURAN CERNA PADA BAYI DAN DAMPAK YANG MENYERTAI"
Tampaknya 1 di antaranya 3
manusia sehat mengalami hipersensitif saluran cerna. Hal ini akan lebih sering
lagi pada anak usia di bawah 5 tahun mungkin sekitar 30-40% anak mengalami
hipersensitifitas saluran cerna. Karena sebagian besar pada anak terjadi
imaturitas atau ketidakmatangan saluran cerna.
Gangguan hipersensitif
saluran cerna sering di anggap normal dan sering diistilahkan berbagai hal oleh
para dokter seperti Gastrooesephageal Refluks, Dispepsia, Stomach Discomfort,
lambung kecil, katup lambung belum sempurna, kekurangan enzim, penyerapan tidak
bagus, alergi susu sapi atau berbagai istilah lainnya. berbagai istilah
tersebut kadangkala disebut berbeda oleh beberapa dokter pada pasien yang sama.
Gangguan hipersensitif
saluran cerna ini sering didiagnosis berlebihan seperti alergi susu sapi,
amuba, disentri, penyakit Hisrchprung, usus buntu atau berbagai gangguan lainya
Hipersensitif saluran
cerna ini biasanya hanya merupakan gangguan fungsional dan selama ini dianggap
normal.
Tetapi ternyata bila
dicermati gangguan ini sering diSERTAI secara BERSAMAAN dengan berbagai
gangguan organ tubuh lainnya yang sangat mengganggu. Gangguan tersebut sering
disertai gangguan pertumbuhan berat badan, gangguan perilaku dan gangguan
perkembangan lainnya.
Tanda dan Gejala Hipersensitif
Saluran Cerna Pada Bayi
❗️Gastrooesepageal
Refluks, Sering MUNTAH/ gumoh,Kembung,“cegukan”,Sering Hiccup atau cegukanBuang
angin keras dan seringSering rewel gelisah atau kolik menagis berkepanjangan
dan menangis keras melengkin lebih dari 15 menit. Biasanya terjadi karena
perutnya tidak nyaman atau sakit. Keluhan ini timbul terutama mulai sore hari
hingga malam hari dan puncaknya saat dini hari atau saat subuh.
❕Nyeri
perut atau malam gelisah ini biasanya akan berkurang setelah usia 3 bulan. BAB
lebih 3 kali perhari, feses cair, terdapat seperti biji cabe, sering berak
sedikit sedikit tapi sering, Berak Darah BAB tidak tiap hari, Feses warna
hijau,hitam dan berbau, disertai ngeden Sering “ngeden.
❗️Biasanya
disertai Hernia Umbilikalis (pusar), Scrotalis, inguinalis atau hidrokel.Air
liur berlebihan.
🚨Mulut
sensitif: Lidah sering timbul putih kadang sulit dibedakan dengan jamur
(candidiasis) atau memang kadang juga disertai infeksi jamur.
❕Lidah
atau mulut sering timbul putih, bibir kering dan kadang kehitaman sebagian.
❗️Bibir
tampak kering atau kadang pada beberapa bayi bibir bagian tengah berwarna lebih
gelap atau biru.
❕Produksi
air liur meningkat, sehingga sering “ngeces (“drooling”) biasanya disertai bayi
sering menjulurkan lidah keluar atau menyembur-nyemburkan ludah dari mulut.
Setelah kita mengetahui
gejala maupun tanda adanya gangguan saluran cerna. Adapun beberapa keluhan lain
yg menyertainya sebagai berikut ini (bacalah dgn seksama ya ummah dan evaluasi
kesehatan anak kita):
🚨Gangguan
Yang Menyertai
🍃Kulit
sensitif. Sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga
dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.
🍃Timbul
bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut
sering gatal,Pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan
kadang keluar cairan telinga sedikit dan sedikit berbau.
🍃Kuning
Timbul kuning tinggi atau kuning bayi baru lahir berkepanjangan seharusnya
setelah 2 minggu menghilang sering disebut Breastfeeding Jaundice (kuning
karena ASI mengandung hormon pregnandiol). Seringkali jadi pertanyaan mengapa
sebagian besar bayi dengan ASI tidak mengalami kuning berkepanjangan. Setelah
usia 6 telapak tangan dan kaki kadang berwarna kuning, sampai saat ini
seringkali dianggap karena terlalu banyak makan wortel atau kelebihan vitamin A
padahal selama ini hipotesa itu hanya sekedar dugaaan dan belum pernah dibuktikan
dengan pemeriksaan darah.
Kuning berkepanjangan
meningkat pada bayi bisa sering terjadi pada bayi dengan gangguan saluran cerna
dengan keluhan obstipasi (sering ngeden/mulet) dan konstipasi. Bila dicermati
saat gangguan saluran cerna meningkat kuning semkai terlihat jelas dan
sebaliknya saat saluran cerna membaik kuning menghilang.
🍃Napas
Berbunyi (Hipersekresi bronkus).Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali
terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko
sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan
)Sesak Saat Baru lahir. Sesak segera setelah lahir. Sesak bayi baru lahir
hingga saat usia 3 hari, biasanya akan membaik paling lama 7-10 hari. Disertai
kelenjar thimus membesar (TRDN Transient respiratory ditress Syndrome) /TTNB).
Bila berat seperti
paru-paru tidak mengembang (Like RDS). Bayi usia cukup bulan (9 bulan) secara
teori tidak mungkin terjadi paru2 yang belum mengembang. Paru tidak mengembang
hanya terjadi pada bayi usia kehamilan < 35 minggu) Bayi seperti ini menurut
penelitian beresiko asma (sering batuk/bila batuk sering dahak
berlebihan)sebelum usia prasekolah. Keluhan ini sering dianggap infeksi paru
atau terminum air ketuban.
🍃Hidung
Sensitif. Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke
salah satu sisi (sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau
minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas
dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak
🍃Mata
Sensitif. Neonatal Ophtalmika atau obstruksi duktus lakrimalis : Mata sering
berair atau sering timbul kotoran mata(belekan) salah satu sisi atau kedua
sisi. Dalam keadaan ini tetes mata atau antibiotika tetes mata tidak banyak
berpengaruh karena memang bukan karena infeksi.Keringat Berlebihan. Sering
berkeringat berlebihan, meski menggunakan AC keringat tetap banyak terutama di
dahi
🍃Berat
Badan Berlebihan atau kurang.Karena minum yang berlebihan atau sering minta
minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur <1tahun). Sebaliknya
terjadi berat badan turun setelah usia 4-6 bulan, karena makan dan minum
berkurang.
🍃Saluran
kencing. Kencing warna merah atau oranye (orange) denagna sedikit bentukan
kristal yang menempel di papok atau diapers . Hal ini sering dianggap infeksi
saluran kencing, saat diperiksa urine seringkali normal bukan disebabkan karena
darah. Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba sumer/hangat.
🍃Gangguan
Hormonal. Mempengaruhi gangguan hormonal berupa keputihan/keluar darah dari
vagina, timbul jerawat warna putih. timbul bintil merah bernanah, pembesaran
payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil kemerahan dengan cairan putih
(eritema toksikum) atau papula warna putih.
Berikut gejala lainnya
anak dengan Gangguan Saluran Cerna yg kerapkali terjadi diantaranya sebagai
berikut:
🔹PROBLEM
MINUM ASI : minum berlebihan, berat berlebihan karena bayi sering menangis
dianggap haus. Haus palsu adalah tampilan bayi sering menangis, mulutnya sering
seperti mau ngempeng atau mencari puting tampak sucking refleks berlebihan
dirangsang pipinya sedikit sudah seperti mencari puting. Hal itu belum tentu
karena haus atau bukan karena ASI kurang.
Pada bayi alergi yang
sering rewel seringkali saluran cernanya sedikit sakit sehingga bila ada
perasaan tidak nyaman bayi akan sering seperti ngempeng atau minta digendong.
Sering menggigit puting sehingga luka. Minum ASI sering tersedak, karena hidung
buntu dan napas dengan mulut. Minum ASI lebih sebentar pada satu sisi,`karena
satu sisi hidung buntu, jangka panjang bisa berakibat payudara besar sebelah.
🔸KESULITAN
MAKAN dan BERAT BADAN SULIT NAIK Pada anak dengan gangguan fungsi saluran cerna
sering mengalami kesulitan makan dan berat badan sulit naik terutama setelah
usia 4- 6 bulan. Hal ini terjadi karena pada saat usia tersebut mulai diberi
makanan tambahan baru. Bila terdapat makan yang tidak cocok terjadi reaksi
simpang makanan mengakibatkan sensitif saluran cerna. Bila hal ini terjadi maka
gangguan sulit makan dan berat badan tidak naik mulait terjadi
🔹DAYA
TAHAN TUBUH MENURUN : mudah terkena infeksi batuk, pilek, berulang dan berkepanjangan . Dalam keadaan
seperti ini sebaiknya tidak perlu terburu-buru minum antibiotika karena
penyebab paling sering adalah infeksi virus yang akan sembuh sendiri dalam 5
hari. Karena sering sakit berakibat Otitis media atau keluar cairan dari
telinga
🔸OVERDIAGNOSIS
TUBERKULOSIS (TB) pada anak dengan sensitif saluran cerna sering mengalami
sulit makan, gangguan kenaikkan berat badan dan mudah sakit. Beberapa
manifestasi tersebut sering mirip gejala penyakit TB (bahasa awam flrks)
seheingga mengalami overdiagnosis dan overtreatment TB. Minum obat jangka
panjang TB padahal tidak menderita penyakit tersebut. Hal ini sering terjadi
karena gejala TB mirip berbagai penyakit lainnya
🔹GANGGUAN
NEURO ANATOMIS : Mudahkaget bila ada suara yang mengganggu. Gerakan tangan,
kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering dijulurkan lurus dan kaku. Breath
Holding spell : bila menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai
sikter bibir biru dan tangan kaku. Mata sering juling (strabismus). Kejang
tanpa disertai ganggguan EEG (EEG normal)
🔸GERAKAN
MOTORIK BERLEBIHAN Usia < 1 bulan sudah bisa miring atau membalikkan badan.
Usia < 6 bulan: mata/kepala bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki
bergerak berlebihan, tidak bisa diselimuti (“dibedong”). Kepala sering
digerakkan secara kaku ke belakang, sehingga posisi badan bayi “mlengkung” ke
luar. Bila digendomg tidak senang dalam posisi tidur, tetapi lebih suka posisi
berdiri.Usia > 6 bulan bila digendong sering minta turun atau sering
bergerak/sering menggerakkan kepala dan badan atas ke belakang, memukul dan
membentur benturkan kepala. Kadang timbul kepala sering bergoyang atau
mengeleng-gelengkan kepala. Sering kebentur kepala atau jatuh dari tempat
tidur.
🔹GANGGUAN
TIDUR (biasanya MALAM-PAGI) gelisah,bolak-balik ujung ke ujung; bila tidur
posisi “nungging” atau tengkurap; berbicara, tertawa, berteriak dalam tidur;
sulit tidur atau mata sering terbuka pada malam hari tetapi siang hari tidur
terus; usia lebih 9 bulan malam sering terbangun atau tba-tiba duduk dan tidur
lagi. Gangguan itu seka=lama ini dianggap karena haus atau minta minum susu.
🔸AGRESIF
MENINGKAT, pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka atau menarik rambut
orang yang menggendong. Sering menarik puting susu ibu dengan gusi atau gigi,
menggigit, menjilat tangan atau punggung orang yang menggendong. Sering menggigit
puting susu ibu bagi bayi yang minum ASI, Setelah usia 4 bulan sering secara
berlebihan memasukkan sesuatu ke mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua
tangan atau kaki ke dalam mulut. Tampak gampang seperti gemes atau menggeram.
🔹GANGGUAN
KONSENTRASI : cepat bosan terhadap sesuatu aktifitas bermain, memainkan mainan,
bila diberi cerita bergambar sering tidak bisa lama memperhatikan. Bila minum
susu sering terhenti dan teralih perhatiannya dengan sesuatu yang menarik
tetapi hanya sebentar
🔸EMOSI
MENINGKAT, sering menangis, berteriak dan bila minta minum susu sering
terburu-buru tidak sabaran. Sering berteriak dibandingkan mengoceh terutama
saat usia 6 bulan
🔹GANGGUAN
MOTORIK KASAR, GANGGUAN KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI : Pada POLA PERKEMBANGAN
NORMAL adalah BOLAK-BALIK, DUDUK, MERANGKAK, BERDIRI DAN BERJALAN sesuai usia.
Pada gangguan keterlambatan motorik biasanya bolak balik pada usia lebih 5
bulan, usia 6 – 8 bulan tidak duduk dan merangkak, setelah usia 8 bulan
langsung berdiri dan berjalan.
🔸GANGGUAN
ORAL MOTOR: KETERLAMBATAN BICARA: Kemampuan bicara atau ngoceh-ngoceh hilang
dari yang sebelumnya bisa. Bila tidak ada gangguan kontak mata, gangguan
pendengaran, dan gangguan intelektual biasanya usia lebih 2 tahun membaik.
🔹GANGGUAN
MENGUNYAH DAN MENELAN: Gangguan makan makanan padat, biasanya bayi pilih-pilih
makanan hanya bisa makanan cair dan menolak makanan yang berserat. Pada usia di
atas 9 bulan yang seharusnya dicoba makanan tanpa disaring tidak bisa harus di
blender terus sampai usia di atas 2 tahun.
🔸IMPULSIF
: banyak tersenyum dan tertawa berlebihan seperti anak besar, lebih dominan
berteriak daripada mengoceh.
Karena gangguan saluran
cerna ini bersifat ringan maka seringkali lepas dari pengamatan orangtua maupun
dokter ahli, maka diharapkan orangtua senantiasa dapat mengamati tumbuh kembang
anaknya berbekal ilmu sebagai petunjuk dan mengevaluasi dari setiap kejadian yg
terjadi pada anak kita.
Selanjutnya saya akan
memaparkan pemicu atau penyebab adanya gangguan saluran cerna ini. Tetap
semangat yaa, apabila ada yg belum bisa difahami bisa tanyakan langsung ke
@DeFinesHerbes saya akan jelaskan insyaaAlloh demi generasi muslim yg lebih
baik.
📋Penyebab
dan Pemicu
⚠️Genetik
Hipersensitif saluran cerna biasa terjadi karena secara genetik atau bakat
alamiah. Biasanya faktor keturunan sangat berperananan. Faktor fenotipe atau
kesamaan wajah misalnya orangtua, anak atau saudara yang mempunyai wajah sama
biasanya akan mengalami gangguan hieprsensitif saluran cerna yang sama.
Gangguan saluran cerna
yang dialami oleh orangtua yang wajahnya sama atau suadara kandung yang
wajahnya sama seperti mudah muntah bila menangis, berlari atau makan banyak
atau bila naik kendaran bermotor, pesawat atau kapal. Sering mengalami mual
terutama pagi hari bila hendak gosok gigi atau sedang disuap makanan.Sering
Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau lebih, sulit BAB (obstipasi), kotoran
bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di
celana. Sering sendawa atau “glegekan”, sering kembung, sering buang angin dan
buang angin bau tajam.
Sering nyeri perut. Pada
penderita dewasa sering megalami gejala penyakit “Maag”, dyspepsia atau
Iritable Bowel SyndromeGangguan Fungsional Gangguan fungsi saluran cerna ini
biasanya hanyalah gangguan fungsional bukan gangguan organik atau organ saluran
cernanya normal dan baik-baik saja. Sehingga bila dilakukan pemeriksaan USG, CT
Scan, endoskopi atau pemeriksaan penunjang lainnya pada umumnya normal
⚠️Gangguan
Organik Penyebab gangguan saluran cerna lainnya yang jarang adalah gangguan
organik seperti stenosis pilorik, sumbatan usus, intususepsi, invaginasi,
penyakit Hirshprung, infeksi pencernaan atau gangguan organik lainnya. Biasanya
gangguan organik yang terjadi lebih berat seperti berak darah berlebihan dalam
1-3 hari semakin sering, muntah berlebihan lebih 5-7 kali kadang disetai muntah
warna hijau, kembung berlebihan hingga perut sangat keras dan besar.
⚠️Alergi
dan Hipersensitifitas Makanan
Gangguan hipersensitif
saluran cerna sering terjadi pada penderita alergi makanan, hipersensitif
makanan, penyakit celiak dan gangguan reaksi simpang makanan lainnya. Gangguan
hipersensitif saluran cerna tersebut akan hilang timbul sering disebabkan
karena pengaruh beberapa makanan yang menggganggu atau reaksi simpang makanan.
Alergi makanan harus dicurigai sebagai penyebab gangguan manifestasi alergi
selama ini bila terdapat gangguan saluran cerna.
Tetapi sayangnya gangguan
saluran cerna tersebut sangat ringan dan dianggap biasa sehingga lepas dari
pengamatan penderita ataupun bahkan seorang dokter ahli. Bila hal ini terjadi
maka seringkali terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi penyebab alergi.
Sehingga sering overdiagnosis, bahwa penyebab alergi adalah debu dan udara
dingin, padahal alergi makanan sangat mungkin berperanan penting.Dianggap
Bagian Terpisah Penderita sensitif saluran cerna biasanya tidak hanya mengalami
satu gejala saja, misalnya disertai gelala alergi lainnya seperti asma, hidung,
dermatitis (alergi kulit).
Penderita sensitif saluran
cerna biasanya terganggu beberapa organ tubuhnya khususnya saluran cernanya
secara bersamaan meski dalam bentuk ringan. Tetapi sayang dalam praktek
sehari-hari untuk menilai gangguan alergi sebagian dokter seringkali hanya
memandang satu keluhan saja dalam penanganan sebuah penyakit. Misalnya dokter
kulit hanya melihat gangguan dermatitis padahal saluran cernanya bermasalah
juga karena alergi.
Sedangkan dokter ahli
pernapasan atau paru hanya memandang sesak atau hipersekresi bronkus atau napas
berbunyi grok-grok sebagai masalah utama, padahal penderita asma atau sensitif
saluran napas juga sering mengalami gangguan saluran cerna seperti Gastrooesephageal
Refluks, mual, muntah atau seringatau sebaliknya sulit BAB. Demikian juga ahli
THT hanya melihat gangguan cairan telinga bayi yang dipicu alergi, tetapi tidak
melihat keluhan sensitif saluran cerna.
Sebaliknya dokter ahli
saluran cerna hanya melihat keluhan saluran cerna tersendiri padahal keluhan
saluran napas, rinitis dan dermatitis (alergi kulit) yang menyertai adalah
termasuk kesatuan dalam gangguan penyakit itu.Infeksi virus atau infeksi lain
Selama ini setiap gangguan alergi atau sensitif saluran cerna pada
bayi sering divonis
sebagai alergi susu sdapi atau alergi makanan. Padahal seringkali justru
infeksi virus memicu atau memperberat gangguan yang sudah ada sebelumnya.
Infeksi virus atau infeksi lain yang terjadi di luar saluran cerna tetapi dapat
mengganggu saluran cerna.
Gejala infeksi virus
kadang ringan seperti badan hangat, sakit kepala, badan pegal atau kecapekan,
batuk dan pilek. Karena ringannya keluhan selama ini infeksi virus tersebut dianggap
sebagai masuk angin, terlalu capek, mau flu tidak jadi atau panas dalam. Justru
saat ke dokter penyebab tersering dan lebih berat adalah infeksi virus bukan
alergi.
Sebaliknya justru alergi
timbul lebih ringan dan penderita tidak ke dokter. Sehingga sering asma kambuh
lagi saat flu, sinusitis kambuh lagi saat flu, nyeri perut atau gejala maag
timbul saat flu atau sesak timbul lagi saat batuk yang keras dan demam. Tetapi
sayangnya penderita bahkan dokter sekalipun kadang sulit membedakan antara virus
dan alergi. Seringkali gejala alergi disebut infeksi sebaliknya infeksi virus
dianggap sebagai alergi.
PENANGANAN
✔️ Bila terdapat satu atau beberapa
gangguan hipersensitif saluran cerna dan disertai beberapa gejala laian yang
menyertai maka sangat mungkin gangguan saluran cerna tersebut berkaitan sebagai
faktor penyebab atau pemicu.
Misalnya saat bayi kolik
seringkali terjadi keluhan kulit sensitif atau gangguan buang air besar atau
muntah lebih sering, nafas grok-grok, bersin dan pilek.
Bila disertai infeksi
virus ringan yang kadang bila tidak dicermati seperti normal, maka keluhan
terebut akan membaik setelah 5 hari. Namun bila bayi daya tahan tubuh tidak
bagus dan di sekitarnya ada orangtua atau orang yang mudah sakit maka gangguan
tersebut akan hilang timbul berkepanjangan
✔️Lakukan diet elminasi provokasi
makanan selama 3 minggu untuk mendiagnosis dan memperbaiki saluran cerna.
Lihat dan baca Intervensi
Diet (Eliminasi Provokasi Makanan) Sebagai Terapi dan Diagnosis Berbagai
Gangguan Fungsional Tubuh Manusia. Bila bayi minum ASI sebaiknya harus
diperhatikan dan dilakukan intervensi makanan yang dikonsumsi oleh ibu
menyusuinya (check apa yg dimakan si ibu sehingga menjadi pemicu reaksi anak
alergi).
Kalau setiap si ibu makan
makanan pemicu dicoba utk menghindari selama seminggu makanan tersebut dan
lihat apakah reaksi anaknya terhenti, begitulah caranya mengeliminasi makanan
sampai semua terpisahkan jenis makanan apa saja yg memicu alerginya dan yg tdk
memicu alerginya.
Bila setelah dalam 3
minggu berbagai gangguan tersebut membaik maka dapat dipastikan bahwa gangguan
sensitif saluran cerna tersebut berkaitan dengan berbagai gangguan yang ada.
Mengenai Obat-obatan untuk
berbagai gangguan tersebut hanya bersifat sementara. Setelah itu gangguan
tersebut akan hilang timbul berulang terus. Bahkan seringkali berbagai obat
kadang tidak berpengaruh. maka sbaiknya hindari saja, dan berkonsentrasi
mengevaluasi makanan yg memicu alergi dan meningkatkan imunitas anak dengan
asupan yg baik.
wallohu'alam
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)