*Pertanyaan :*
Saya ibu rumah tangga usia 24 tahun dengan 4
orang anak.
Di usia 13
tahun saya pernah jatuh pingsan disusul sesak nafas.
Sejak itu,
jika saya sedang sedih berat, khawatir, marah, atau takut; saya sering
mengalami sesak nafas, terkadang sampai tubuh ana kaku.
Sesekali
saya masih bisa menenangkan diri, sehingga rasa sesak berangsur hilang.
Terkadang semakin parah dan bisa berlangsung hingga berjam-jam, membaik,
kemudian sesak lagi, begitu sampai beberapa hari; di waktu ini saya jadi mudah
kaget dan dibayang-bayangi perasaan yang menyebabkan ana sesak tadi.
Namun, sesak
nafas saya juga terjadi bila saya terlalu lelah atau melakukan kegiatan yang
menguras tenaga, juga ketika saya sedang hamil.
Beberapa
kali saya pernah dibawa periksa ke RS terdekat ketika sesak nafas, (yang
memeriksa dokter umum) katanya sesak nafas nya karena kelelahan pikiran dan
atau fisik. Dan tidak diberi obat apapun. Hanya diberi oksigen hingga membaik.
Pertanyaan
saya, apakah sesak nafas saya bisa sembuh? Adakah obat atau terapi nya?
Benarkah ini termasuk gejala penyakit kejiwaan tertentu?
*Jawab*
afwan
sebelumnya ana sampaikan dulu untuk penyembuhan sesak nafas waAllohu a'lam
karena itu bukan ranah ana. disini kita hanya bisa ikhtiar selanjutnya pasrahkan
kepada Alloh.
untuk sesak
nafas yang ummah alami adalah bisa di sebabkan efek samping dari rasa
kecemasannya pikiran yang tegang dan lelah fisik (di sebabkan kesibukan
mengurus anak, rumah,dan suami).
perlu di
ketahui bahwa fisik dan psikis itu saling berhubungan erat satu sama lain, jika
psikis kita sedang mengalami masalah maka akan berpengaruh pada fisik kita
(misal,ketika kita panik dan cemas maka jantung berdebar,nafas tersengal
sengal, mual hingga muntah). begitu juga dengan ketika fisik kita melemah maka
akan berpengaruh pada psikis terutama mood/afeksi/rasa/perasaan (mudah
lelah,malas, sensitif,bahkan sampai berhalusinasi).
rasa kaget
yang sering ummah rasakan ini adalah efek dari rasa ketakutan yang ummah
pendam,sehingga ummah cemas dengan suara yang tiba2 muncul,dll,
ummah bisa
melakukan terapi dengan cara ummah temukan akar permasalahannya dulu,apa yang
ummah takutkan sehingga ummah merasa di bayang2 bayangi. coba ummah tulis di
kertas atau kita menggunakan cara dengan terapi bicara, disini ana sangat
menyarankan untuk melibatkan pasangan/suami,karena suami juga berperan penting
dalam menjaga psikis, terutama perasaan pasangannya/istri, bicarakan kepeda
suami. ketika suami keadaan santai ajak bicara apa yang ummah rasakan. karena
suami disini bukan hanya sebagai pemimpin saja tapi juga sebagai patner kita,
suami butuh kita,kita juga butuh suami. jangan malu untuk bercerita,ceritakan
dan curahkan semua apa yang ada di dalam hati ummah,mudah2an bisa sedikit
mengurangi beban dari perasaan yang selama ini ummah rasakan.
jangan lupa
juga untuk tetap menjaga rumah dan isinya dg dzikir,dan membaca al qur'an.
waAllohu
a'lam, barokallohufikum.
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)