Gangguan bipolar adalah gangguan mood dimana
penderitanya mengalami perubahan mood yang ekstrem antara manik ( senang sekali
) dan depresi ( sedih sekali ). Di satu waktu seorang penderita bipolar bisa
merasa sangat gembira lalu di lain waktu merasa sedih bahkan sampai ingin bunuh
diri. Kedua hal yang sangat bertolak-belakang tersebut datang silih berganti,
kadang ada periode normal diantaranya.
Penyebab pasti gangguan bipolar belum diketahui.
Diyakini bipolar disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu genetik, biologis,
psikologis, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan.
Gangguan bipolar dapat terlihat berbeda pada setiap
orang. Gejala bervariasi dalam pola, keparahan, dan frekuensi. Ada empat jenis
episode gangguan mood dalam gangguan bipolar : mania, hipomania, depresi, dan
campuran. Sedangkan *untuk diagnosis, ada pedoman tersendiri selain melihat
gejalanya*.
Berikut adalah gejala-gejala setiap episode :
1.
Mania:
〰Gembira
berlebihan
〰Mudah
tersinggung sehingga mudah marah
〰Merasa
dirinya sangat penting
〰Merasa
kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
〰Penuh
ide dan semangat
〰Cepat
berpindah dari satu ide ke ide lainnya
〰Seperti
mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
〰Nafsu
seksual meningkat
〰Menyusun
rencana yang tidak masuk akal
〰Sangat
aktif dan bergerak sangat cepat
〰Berbicara
sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
〰Menghamburkan
uang
〰Membuat
keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
〰Merasa
sangat mengenal orang lain
〰Mudah
melempar kritik terhadap orang lain
〰Sukar
menahan diri dalam perilaku sehari-hari
〰Sulit
tidur
2.
Hipomania
Hipomania adalah bentuk lebih ringan dari mania.
Orang-orang dalam keadaan hipomanik merasa gembira, energik, dan produktif,
tetapi mereka mampu meneruskan kehidupan mereka sehari-hari dan mereka tidak
pernah kehilangan kontak dengan realitas. Untuk yang lain, mungkin tampak
seolah-olah orang dengan hipomania hanyalah dalam suasana hati yang luar biasa
baik.
Namun, hipomania dapat menghasilkan keputusan yang
buruk yang membahayakan hubungan, karier, dan reputasi. Selain itu, hipomania
sering kali dapat "naik" untuk mania penuh dan terkadang dapat
diikuti oleh episode depresi besar.
Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat
seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania.
Gejalanya adalah :
〰Bersemangat
dan lebih berenergi
〰Banyak
ide
〰Perhatian
mudah teralih
〰Meningkatnya
aktivitas
〰Pikiran
menjadi lebih tajam
〰Daya
nilai berkurang
〰Percaya
diri meningkat
〰Menjadi
lebih kreatif
〰Bersikap
optimis
〰Penurunan
kebutuhan untuk tidur
3.
Depresi
〰Suasana
hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan
〰Sering
menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas
〰Kehilangan
minat untuk melakukan sesuatu
〰Tidak
mampu merasakan kegembiraan
〰Mudah
letih, tak bergairah, tak bertenaga
〰Sulit
konsentrasi
〰Merasa
tak berguna dan putus asa
〰Merasa
bersalah dan berdosa
〰Rendah
diri dan kurang percaya diri
〰Beranggapan
masa depan suram dan pesimistis
〰Berpikir
untuk bunuh diri
〰Hilang
nafsu makan atau makan berlebihan
〰Penurunan
berat badan atau penambahan berat badan
〰Sulit
tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan
〰Kehilangan
gairah seksual
〰Menghindari
komunikasi dengan orang lain
4.
Campuran
Episode campuran adalah dimana gejala manik dan depresi
muncul bersamaan. Penderita bisa merasakan energinya berlebih, banyak ide yang
muncul, tetapi merasa putus asa dan sedih.
Untuk mendiagnosis seseorang menderita gangguan bipolar
atau tidak, terdapat kriteria atau pedoman diagnosisnya tersendiri.
Bipolar tidak hanya sekedar mood yang berubah. Tapi
selain perubahan nyata, perubahan tersebut menimbulkan penderitaan terhadap
yang mengalaminya, serta membuat fungsi personal, sosial, dan pekerjaannya
terganggu.
Pada
dasarnya, ada dua tipe bipolar.
Bipolar I terdiri dari paling tidak satu episode manik dan satu episode depresi.
Sedangkan bipolar II minimal satu episode hipomanik dan satu episode depresi.
Jika seseorang memenuhi kriteria tersebut, bisa
dikatakan ia menderita bipolar.
Diagnosa
hanya bisa dilakukan oleh ahli seperti psikiater dan psikolog klinis
Nanti dalam perjalanan penyakitnya, siklus, pola,
durasi, dan frekuensinya bisa berubah. Ada yang tetap mengalami manik dan
depresi bergantian dalam durasi waktu yang lama. Ada juga yang disebut rapid
dan ultrarapid cycle dimana pergantian antara manik dan depresi terjadi dalam
waktu cepat seperti hitungan minggu atau hari. Setiap penderita berbeda.
Dengan terapi yang tepat, penderita bipolar bisa
berfungsi normal tanpa merasakan gejala. Gangguan bipolar kemungkinan kambuh akan selalu ada. Jika
anda, atau orang yang anda kenal mengalami gejala bipolar, segera konsultasikan
ke ahli. Psikiater dapat mendiagnosis dan memberikan strategi terapi.
Mengapa perlu diobati, tujuannya untuk menurunkan
tingkat keparahan gejala dan mencegah resiko lebih jauh, memperpendek masa
sakit, mencegah kekambuhan, dan yang paling penting, adalah agar bisa berfungsi
normal kembali.
💻Sumber
:
Mengenal Perasaan Kita ( dipresentasikan dalam acara
Kreasi Bipolar ) – dr. Hervita Diatri, Sp.KJ
Pedoman Tatalaksana Gangguan Bipolar – Perhimpunan
Dokter Spesialis Kejiwaan Indonesia
http://www.webmd.com/bipolar-disorder/default.htm
http://psychcentral.com/lib/2009/bipolar-disorder-fact-sheet/
http://brfa.avenue.org/BADFactSheet.pdf
Bipolar Care Indonesia
Tambahan dari PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosis
Gangguan Kejiwaan):
Gangguan
Afektif Bipolar
Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan
sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan
berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung
berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1
tahun kecuali pada orang usia lanjut. Kedua macam episode itu seringkali
terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stres atau trauma mental lain
(adanya stres tidak esensial untuk penegakkan diagnosis).
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)