Jangan begini, jangan
begitu, pakai ini, pakai itu. Berbagai saran cara menghilangkan jerawat beredar
di masyarakat. Namun apakah anjuran tersebut benar-benar ampuh ataukah sekedar
mitos belaka.
Kecil, merah, sakit.
Siapa yang tidak kesal jika jerawat datang menghias wajah, leher, dada, atau
punggung? Jerawat adalah hal lumrah dialami oleh remaja yang sedang menjalani
masa pubertas, tetapi orang dewasa juga bisa dijangkiti si kecil ini. Karena
hampir dialami oleh semua orang, jerawat pun menjadi hal umum yang
diperbincangkan, terutama tentang cara menghilangkan jerawat. Berbagai versi
cara menghilangkan jerawat pun muncul di mana-mana, tapi apakah semuanya benar?
Berikut adalah beberapa mitos cara menghilangkan jerawat.
Jangan makan cokelat
Tidak ada makanan yang
bisa menyebabkan jerawat. Jerawat kebanyakan disebabkan oleh hormon dan faktor
turunan. Cokelat memang tidak terkait dengan jerawat, namun untuk amannya
konsumsilah cokelat hitam (dark chocolate) yang rendah gula dan susu.
Makanan yang mengandung gula
dan karbohidrat tinggi dapat memicu peningkatan kadar insulin. Insulin ini
mampu meningkatkan jumlah hormon androgen (hormon laki-laki), yaitu hormon yang
dapat menyebabkan timbulnya kista besar menyakitkan di sekitar rahang. Beberapa
penelitian bahkan menunjukkan bahwa produk susu diduga bisa memicu timbulnya
jerawat. Namun pernyataan tersebut tidak begitu kuat. Mengonsumsi buah-buahan,
sayuran, dan makanan rendah karbohidrat jahat justru diduga membantu tubuh
melawan efek peradangan, salah satunya jerawat.
Sering mencuci wajah
Penelitian mengungkapkan
bahwa mencuci wajah dua kali sehari sudah efektif membersihkan kulit,
mengangkat sel kulit mati, minyak berlebih, dan kotoran. Jika berlebihan justru
dapat membuat kulit menjadi kering dan iritasi yang justru membuat jerawat
bertambah parah. Cucilah wajah dengan lembut menggunakan sabun atau pembersih
ringan (tanpa detergen). Lalu keringkan wajah dengan ditepuk-tepukkan
menggunakan handuk lembut. Jangan menggosok wajah dan menggunakan produk
mengandung alkohol/exfoliat/scrub, sebab bisa membuat iritasi pada jerawat
serta area kulit sekitarnya.
Pencet saja jerawatnya
Ketika jerawat mucul,
godaan untuk memencetnya hingga kempis mungkin tidak dapat tertahankan.
Memencet jerawat justru akan menyebabkan peradangan lebih lanjut serta membuat
jerawat lebih parah, bertahan lebih lama, dan meninggalkan bekas (jaringan
parut) selamanya. Memencet jerawat dengan tangan kotor pun bisa menyebabkan
kemerahan, nyeri, dan bahkan kemungkinan infeksi.
Disarankan untuk menggunakan
gel, salep, krim, atau lotion perawatan jerawat untuk membantu mengecilkan
jerawat. Pilihlah produk yang mengandung benzoil peroksida (benzoyl peroxide)
atau asam salisilat (salicylic acid), namun jangan berlebihan.
Jangan gunakan makeup
Beberapa jenis makeup
memang dapat memperparah jerawat, terutama foundation cair yang tebal, karena
bisa menyumbat pori-pori. Tapi jika Anda tidak bisa bepergian tanpa riasan,
dianjurkan memilih produk berlabel "oil-free",
"noncomedogenic", atau "nonacnegenic." Itu berarti produk
tersebut tidak akan menyumbat pori-pori atau menyebabkan jerawat. Beberapa
kosmetik bahkan mengandung bahan antijerawat seperti benzoil peroksida dan asam
salisilat.
Kosmetik berlabel
"organik", "all natural", atau herbal memang sedang naik
daun sekarang, tapi belum tentu produk-produk tersebut tidak menyebabkan
pori-pori tersumbat atau berjerawat. Bagi yang rentan terhadap jerawat,
dianjurkan untuk menghindari produk-produk ini. Jika produk apa pun membuat
kulit Anda iritasi dan berjerawat, hentikan pemakaian produk dan segera
kunjungi dokter kulit.
Jangan bercukur
Meski berjerawat, pria
masih bisa bercukur asalkan pelan-pelan dan hati-hati terutama di sekitar
jerawat agar tidak menyebabkan luka, iritasi, dan infeksi.
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)