HATI-HATI DENGAN ATRESI ESOFAGUS ATAU SALURAN MAKANAN - Sehat Dengan Cara Rasulullah

HATI-HATI DENGAN ATRESI ESOFAGUS ATAU SALURAN MAKANAN


Atresia berarti buntu. Esofagus (kerongkongan) merupakan saluran yang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Untuk selanjutnya kita sebut kerongkongan dengan esofagus.

Atresia esofagus merupakan kelainan kongenital (bawaan) yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus bagian awal dengan esofagus bagian akhir. 

Pada kebanyakan kasus, kelainan ini disertai dengan terbentuknya hubungan antara esofagus dengan trakea (tenggorokan) yang disebut fistula trakeoesophageal (Tracheoesophageal Fistula/TEF). Atresia esofagus sering disertai kelainan bawaan lain. Kelainan lain yang menyertai terjadi pada 50% kasus, umumnya melibatkan satu atau lebih organ seperti kelainan tulang belakang, organ pencernaan, kelainan jantung, ginjal, dan lain-lain.

Sampai saat ini belum diketahui zat teratogen apa yang bisa menyebabkan terjadinya kelainan atresia esofagus, hanya dilaporkan angka terulangnya kembali sekitar 2 % jika salah satu dari saudara kandung yang terkena.

Atresia Esofagus dapat disebababkan oleh beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

Faktor obat => obat-obatan yang bersifat teratogenik dan dikonsumsi saat hamil bisa menimbulkan kelainan bawaan pada janin yang dikandungnya.

 Faktor radiasi => Radiasi pada permulaan kehamilan mungkin dapat menimbulkan kelainan kongenital pada janin yang dapat menimbulkan mutasi pada gen.

Faktor gizi      

Tumor esophagus

Bayi lahir prematur

Diagnosa atresia esofagus bisa ditegakkan sebelum bayi lahir. Salah satu tanda awal dari atresia esofagus diketahui dari pemeriksaan USG prenatal yaitu polihidramnion, dimana terdapat jumlah cairan amnion yang sangat banyak. Tanda ini bukanlah diagnosa pasti tetapi jika ditemukan harus dipikirkan kemungkinan atresia esofagus. Cairan amnion secara normal mengalami proses sirkulasi dengan cara ditelan janin, dikeluarkan melalui kencing. Pada Atresia Esofagus, cairan amnion yang ditelan dikeluarkan kembali karena menumpuknya cairan pada kantong esofagus sehingga meningkatkan jumlah cairan amnion.
Temuan USG lain dapat berupa gelembung perut (bubble stomach) yang kecil atau tidak ada pada USG setelah kehamamilan 18 minggu.



Tanda dan gejala Atresia Esofagus yang mungkin timbul:

Gelembung berbusa putih di mulut bayi

Bila pada bayi baru lahir timbul sesak yang disertai dengan air liur yang meleleh keluar, di curigai terdapat atresia esofagus.

Segera setelah di beri minum, bayi akan berbangkis, batuk dan sianosis  (bibir biru) karena cairan masuk ke dalam jalan nafas.

Pada fistula trakeosofagus, cairan lambung juga dapat masuk kedalam paru, oleh karena itu bayi sering sianosis (bibir biru tanda kekurangan oksigen).

Jika bayi dicurigai menderita trakea esofagus, maka bayi akan dipasang selang dari mulut dan diroentgen. Jika telah terdiagnosa atresia esofagus, maka akan dilakukan operasi penyambungan esofagus pada bayi.


Bagaimana mencegah agar janin tidak terkena atresia esofagus ?


Atresia esofagus adalah kelainan bawaan yang terkadang penyebab pastinya sulit diketahui. Akan tetapi ummah dapat berikhtiar dengan beberapa cara sebagai berikut :

Selama hamil, jangan mengonsumsi obat dan jamu tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis

Jika berobat, sampaikan ke dokter bahwa anti sedang hamil

Jika anti harus melakukan pemeriksaan dengan sinar roentgen, sampaikan kepada petugas agar mendapat apron pelindung khusus dan benar2 tepat indikasi.

Pastikan ummah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang

Beberapa penelitian menyebutkan hamil saat usia lebih dari 40 tahun meningkatkan resiko janin mengalami kelainan bawaan. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam

Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)

Subscribe to receive free email updates: