Daftar Isi :
- Kelahiran Prematur Adalah
- Jumlah Kelahiran Bayi Prematur di Dunia
- Penyebab Bayi lahir Prematur
- Perawatan Bayi Prematur Di Rumah
- Cara Agar Tidak Lahir Prematur
- Kesimpulan
Kelahiran Prematur Adalah
Angka Kelahiran Bayi Prematur Di Dunia
Jumlah kelahiran bayi prematur atau sering juga di singkat dengan BBLR, merupakan salah satu masalah utama dalam kesehatan masyarakat secara global maupun sempit, perkiraan ada sekitar 16% bahkan lebih dari 200 juta bayi didunia terlahir prematur atau BBLR.
Berat badan pada bayi prematur biasanya berada dibawah 26 kg pada periode awal kelahiran ini sangat lah minim dari berat badan pada payi normal. akan tetapi berat badan ini bukan patokan bayi dalam penamaan prematur ya.
Jumlah kelahiran prematur di Indonesia sendirisangat banyak, dan juga memiliki tinggkat kematian bayi yang terlahir prematur pada tahun 1997 sebesar 41,4%, angka ini sangat tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian bayi prematur negara tetangga seperti Vietnam memiliki 38% kematian, Filipina 36%, Thailand 30%, Malaysia 11% dan singapura hanya 5%.
Penyebab utama dalam kelahiran prematur di Dunia adalah masalah perinatal, atau gejala yang dirasakan pada minggu ke 22 setelah melewati preode Gestas.
Bayi Prematur tidak bisa dibandingkan dengan bayi yang terlahir dengan berat dan tinggi badan normal, bayi prematur akan lebih banyak mendapat gangguan baik pada masa preode neonatal atau gangguan yang terjadi sebelum kelahiran maupun pada masa perkembangannya seperti problema wajah, problema respiratori, anomali dan serignnya adalah komplikasi pada masa perawatan dalam awal kelahirannya. hal seperti itu dapat sangat berakibat pada kematian pada sang bayi dan hambatan dalam perkembangan saat beranjak dewasa nantinya.
Penyebab Bayi Lahir Prematur
Penyebab kelahiran prematur secara global di dunia disebabkan akan beberapa hal seperti kondisi sosial dan keuangan keluarga, faktor prilaku dan tingkah laku orang tua terutama ibu, asupan nutrisi makanan tiap hari, pemakaian vitamin dan obat-obatan, dan keadaan psikologi dan patologi pada masa-masa kehamilan berlangsung.
Pengamat kesehatan di Indonesia. Herawati pada tahun 2001 menyatakan bahwa, "berat badan bayi yang lahir rendah merupakan dampak dari perawaran kesehatan, lingkungan hidup dan pengaruh inividu keluarga yang menyebabkannya".
Banyak sekali perawatan kesehatan yang perlu diperhatikan dipraktekan dalam kehamilan yaitu rongga mulut atau setiap yang ada dalam mulut. kebersihan dan ketahanan gigi. Kenapa rongga mulut harus diperhatikah saat kehamilan, bukannya sakit gigi itu hal yang biasa ketika masa kehamilan ?
Rongga mulut kita merupakan tempat yang sangat baik dan nyaman bagi bakteri untuk berkembanag biak. Selama masa kehamilan, banyak sekali kondisi yang berubah-ubah dalam tubuh wanita hamil yang banyak mempengaruhi kondisi dalam rongga mulutnya. Perubahan untuk pH saliva, cairan gingiva dan aktivitas hormon wanita hamil akan membuat perkembangan plak dengan mendominasi bakteri anaerob atau bakteri yang berkembang tumbuh dalam kondisi kurangnya oksigen dan jika oksigen dalam rongga mulut tercukupi atau banyak akan membuhun bakteri anaerob tersebut dengan mudah.
Teori yang berkembang saat ini menyatakan bahwa kesehatan mulut ibu hamil dapat mempengaruhi fetus yang dikandungannya dengan berbagai cara :
- Cara pertama pada penyakit infeksi bakteri garam yang negatif bakteri anaerob mendapatkan dari jaringan priodontal sangat dapat mempengaruhi kehamilan dan perkembangan fetus dalam tubuh.
- Cara kedua dengan menurunkan asupan nutrisi akibat kesehatan mulut yang sangat buruk. Maka secara alami mulut yang sakit akan berkurang atau sedikit mengunyah pada waktu makan karna jika banyak mengunyah dan terjadi banyak gesekan gusi maka rongga akan bengkak dan dapat menyebabkan infeksi.
Hal tersebut akan terjadi dikarenakan terdapat penyakit priodontal seperti preodontitis semisal radang pada gusi maupun sariawan yang tering terjadi selama kehamilan berlangsung.
Beberapa hasil penelitian yang ditemukan bahwa setengah dari wanita yang hamil mengalami radang pada gingiva serta menjadi pembengkakan gingiva. Semakin bertambahnya kerentanan terhadap gingivitas saat kehamilan dimuali saat bulan kedua kehamilan dan tingginya padda bulan kedelapan atau tujuh dan secara bertahap akan berkurang pada mulan terkahir sampai setelah melahirkan. Pada level lanjut gingivitas dapat sangat berkembang bahaya menjadi preodontal yang akan mengakibatkan gigi wanita hamil goyang dan bisa saja lepas dari gusinya.
Periodotitis adalah terjadinya infeksi pada jaringan priodontal atau jaringan penyangga gigi manusia, dengan sebab utama itu ada akumulasi plak yang mengandung mikroorganisme yang dapet menyebabkan respon imun pada jaringan gigi. Beberapa penyebab yang beresiko mempengaruhi terjadinya itu adalah dari genetik atau bawaan orang tua, pemakaian obat-obatan, sakit yang sistemik. rokok, stress berkepanjangan dan ketidak seimbangan hormon seperti saat puber dan hamil. Beberapa bukti dilapangan menunjukkan bahwa meningkatnya hormon seks itu itu dapat mempermudah terjadinya akumulasi mikrobasulkus yang lebih banyak anaerobnya. semakin tingginya anaerob juga berhubungan dengan adanya peningkatan hormon estrogen atau hormon pembentukan karakteristik pada seseorang dan progesteron.
Banyak penelitian menyatakan bahwa estrogen dan prpgesteron adalah penyebab yang sangat penting bagi pertumbuhan bakteri anaerob.
Terjadinya penyakit gusi bengkak akan dapat memudahkan proses patogen dari bakteri dan adanya produk-produk inflasi yang mampu memainkan perannya dalam gangguan tumbuh dan kembang berat fetus yang pasti melalui jalan hematogeneus.
Infeksi Pada Periodontitis Yang Kronis Dapat Memediasi Efek Sistemik
Seorang ilmuan dari Amerika Serikat pada tahun 2002 menyatakan bahwa, terjadinya infeksi pada priodontitis yang sangat kronis dapat dimediasi efek sintematiknya melalui 3 tahap, yaitu :
1. Translokasi
Pada tahap awal ini transloksi bakteri patoge menuju plasenta fetus. dengna ini membuktikan bahwa terbentuknya imunoglobin yang tidak dappat melalui plasenta dan lebih mendapat respon dari imun fetus dibandingkan dengan ibunya, yang secara langsung akan melawan bakteri yang akan masuk. ada juga penelitan yang menyatakan pada kasus BBLR dengan kultur amnion positf menunjukkan terjadinya persebaran bakteri nucleatum sevara hematogen dan mikroflora dalam rongga mulut terutama pada gusi.
2. Lipopolysaccharides
Pada Fase kedua ini, aksi dari lipopolysaccharides atau LPS yang mulanya berasal dari bakteri priodontal pada plasenta fetus. Lps terus merangsang produksi prostaflandin oleh plasma dan korioamnion, konsentrasi LPS sendiri meningkat apabila cairan amnion pada kasus lahir prematur. Prostaglandin juga merupakan derivat dari asam lemak yang dihasilkan lipida membran. zat itu tampaknya berperan sangat penting dan respon terhadap jaringan yang normal maupun yang malampauan hal wajar terhadap stimulasi otonom, jaringan hormon dan trauma pada kehamilan.
Prostaglandin biasanya dilepaskan dari permukaan sel-sel bilamana fosfollipase kode-A2 diaktifkan pada jaringan trauma dan rangsangan kimia, maka asam arakhidonat yang dilepaskan oleh enzim ini berasal dari lipida membran dan dikonversikan menjadi derivat siklik melalui sebuah sistem siklookgenase menjadi prostagladin. prostaglahin adalah zat dengan struktur kimia yang akan mempercepat penyembuhan pada jaringan tubuh.
Tingkat tingginya prostaglandin yang terhubung kepada gejala secara benar yang diberikan pada lesi akut yang kuat dan penyaluran kepada jaringan. hal ini dikarenakan keberadaan dan aksi prostaglandin dihubungkan ke inglamasi yang akan terjadinya destruksi seperti basodilatasii, peningkatan pada premeabilitas vakuler dan deradasi pada kolagen. dalam keadaan yang normal menjelang persalinan diproduksi terutama pada amnion, produksi ini akan cepat meningkat secara fisiologis hingga batas akhir, yaitu saat kelahiran berlangsung. produksi yang berlebihan dari media ini akan menyebabkan kelahiran prematur dengan berat badan yang rendah.
3. Mediator Inflamsi
Pada Fase ketiga, aksi mediator inflasi pada jaringan priodontal yang berjalan kearah plasenta-fetus dan kearah juga sikotin proinflasi akan memberikan rangsangan secara sintesin kepada proglandin plasenta dan korioambion. sitokin atau protein yang dihasilakan dari sistem kekebalan pada tubuh merupakan kelompok mesiator peptida yang penting untuk sistem imun yang mengatur naik atau turunnya respon pada imun seseorang.
Hal tersebut dapat mempengaruhi plasenta fetus yang memungkinkan kelahiran secara prematur dengan BBLR, jadi meningkarkan konsentrasi sitokin pada cairan gingiva pada ibu hamil yang kesehatan mulutnya jelek akan merangsang produksi prostaglandin secara terus menerus sehingga akan timbul kontraksi yang terus menerus juga yang menyebabkan kelahiran prematur.
oleh karenanya, dengan menjaga kebersihan rongga mulut sebelum dan saat kehamilan itu amat sangat penting dipelihara karena dapat mengurangi beresiko kelahiran prematur.
Ciri-Ciri dan Penanganan Bayi Prematur
Zohirnya, penampakan fisik bayi prematur terlihat sangat berbeda dari bayi normal. yang paling terlihat adalah berukuran lebih kecil dengan ukuran kepada yang agak besar, dan dibawah ini ciri-ciri bayi prematur yang lebih spesifik :
- pada umumnya bayi normal memiliki bulu halus yang sedikit akan tetapi bayi prematur akan lebih banyak tumbuh bulu yang agak lebat diseluruh kulit tubuhnya. terutama bagian lengan dan jidatnya.
- Bentuk mata yang tidak sebulat bayi yang normal karena ketika dilahirkan bayi prematur kekurang lemak tubuh yang mengakibatkan berat badannya lebih kecil.
- Memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dari manusia normal.
- Nafas yang tidak normal seperti sesak, ini disebabkan karena paru-paru bayi prematur belum semburna.
- Bayi prematur belum bisa mengisap dan memproses asupan makanan dengan sempurna, sehingga sulit jika tidak melalui perawatan khusus di awal kelahirannya.
- Janin lahir sebelum minggu ke 23 kemungkinan tidak dapat bertahan hidup diluar rahim ibunya.
- Janin lahir sebelum minggu ke 25 beresiko akan menderita gangguan bersifat panjang yakni gangguan saraf dan kesulitan saat belajar.
- Janin yang lahir sebelum minggu ke 28 beresiko tinggi menderita komplikasi, mungkin tidak permanen seperti gangguan pada pernapasannya.
- Janin yang lahir sebelum usia 32 minggu kondisi kesehatannya akan terus membaik dengan bertahap. setealh minggu ke 32 resiko bayi mengalami gangguan kesehatan yang semakin rendah dan bisa seperti bayi normal pada umumnya.
Cara Perawatan Bayi Prematur Di Rumah
Setelah Bayi Prematur terlahir, pihak rumah sakit dan para dokter akan melakukan penanganan yang spesial khusus terhadap bayi. Bayi akan melewati perawatan yang sangat intensif di ruang NICU atau Neonatal intensive care unir sampai organ dalamnya tumbuh dan berkembang terbentuk secara sempurna dan kondisi bayi akan stabil tanpa dibantu lagi dengan alat-alat dirumah sakit. dan yang paling penting didalamnya adalah masalah pada pernapasannya, nah bentuk perawatan khusus itu seperti:
- Dimasukannya bayi ke inkubator atau penghangat khusu agar tubuh bayi tetap hangat seperti didalam rahim ibu.
- Adanya pemasangan sebuah sensor pada tubuh bayi guna pemantauan pada sistem pernapasan, detak pada jantungnya, tekanan pada darah, dan suhu tubuh bayi.
- Pemberian air susu ibu Asi atau sufur (susu formula) dengan selang makan yang akan dipasangkan melalui hidung sang bayi.
- Adanya pemberian transfusi darah guna meningkatkan sel darah pada bayi, apabila memang diperlukan. hal demikian dilakukan karena proses pada pembentukan sel darah merahnya belum sempurna.
1. Metode Hewan Kangguru Dalam Menjaga Anaknya
2. Cara Memberikan ASI Pada Bayi Prematur
3. Cara Mencegah Bayi Prematur Dari Virus dan Infeksi
4. Melakukan imunisasi
5. Kebutuhan tidur bayi prematur
6. Memantau pertumbuhan dan perkembangannya
7. Perhatikan penglihatan bayi
8. Memeriksa pendengaran
9. Persiapkan makanan pengganti ASI
Pencegahan Kelahiran Prematur
Langkah pencegahan utama kelahiran prematur adalah dengan menjaga kesehatan, sebelum dan selama masa kehamilan. Upaya ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
- Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Melalui pemeriksaan kehamilan, dokter dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan, serta mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi selama kehamilan.
- Menjalani diet sehat sebelum hamil. Konsumsi makanan sehat yang kaya protein, buah, dan biji-bijian sebelum hamil, dapat mengurangi risiko kelahiran prematur.
- Hindari paparan bahan kimia dan substansi berbahaya, seperti asap rokok, makanan kaleng, kosmetik, alkohol, dan NAPZA.
- Konsumsi suplemen kalsium. Konsumsi suplemen kalsium 1000 mg atau lebih per hari, dapat mengurangi risiko kelahiran prematur dan preeklamsia.
- Mempertimbangkan jarak kehamilan. Kehamilan yang hanya berjarak kurang dari 6 bulan dari persalinan terakhir, dapat meningkatkan kelahiran prematur.
- Menggunakan pesarium (cervical pessary). Ibu hamil dengan ukuran serviks yang pendek disarankan memakai pesarium guna menyangga rahim agar tidak turun. Bentuk alat ini menyerupai cincin yang dipasang di mulut rahim.
Jika ibu hamil berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur akibat penyakit kronis yang dideritanya, maka dokter dapat memberikan obat-obatan sesuai kondisi ibu hamil untuk menurunkan risiko tersebut, misalnya obat untuk mengendalikan tekanan darah atau kadar gula darah.
Kesimpulan
Ketika merawat bayi prematur, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai kesulitan apa saja yang ditemukan dalam perawatan bayi prematur di rumah, seperti kesulitan menyusui misalnya.
Dokter mungkin juga akan memberikan beberapa vitamin dan zat besi yang diperlukan bayi untuk mendukung pertumbuhannya.
Merawat bayi prematur memiliki banyak tantangan. Oleh sebab itu, seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebisa mungkin ketika Anda sedang hamil, lakukan berbagai cara untuk mencegah bayi lahir secara prematur.
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)