Cara Merawat Rongga Mulut Agar Tetap Awet Muda - Sehat Dengan Cara Rasulullah

Cara Merawat Rongga Mulut Agar Tetap Awet Muda

Bertambahnya usia seseorang, penampilan dan fungsi anggota tubuh semakin menurun, termasuk rongga mulut. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut, antara lain genetika, gaya hidup, dan lingkungan. Meski tidak langsung dirasakan, tetapi perubahan tersebut nyata adanya.

Penuaan memang tidak bisa dihindari, tetapi bisa ditunda dengan cara merawatnya agar tetap awet muda.

TANDA-TANDA PENUAAN PADA RONGGA MULUT

Beberapa tanda-tanda penuaan pada rongga mulut cukup mudah untuk kita ketahui bahkan rasakan, nah, ini dia tanda penuan rongga mulut:

1. Perubahan Gigi 

Gigi dan sistem stomatognatik memiliki peran yang besar terhadap proses pencernaan mekanik sehingga gigi sangat aktif digunakan selama hidup. Sementara faktor gaya hidup lain, seperti terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan pH cenderung asam, merokok, serta menyikat gigi dengan bulu sikat yang keras dapat menyebabkan perubahan pada gigi yang merupakan tanda penuaan pada rongga mulut. Perubahan tersebut dapat berupa diskolorasi gigi dan demineralisasi gigi yang memicu terjadinya erosi gigi, abrasi gigi, dan karies gigi.

2. Karies 

Terdapat tiga kelompok usia yang memiliki tingkat karies tertinggi, salah satunya adalah usia 70 tahun. Pada lansia berusia 70 tahun, karies gigi juga dikaitkan dengan terjadinya karies akar atau karies sementum dengan permukaan akar terbuka akibat hilangnya perlekatan periodontal.

Sebuah studi yang dilakukan Thomsom WM tentang karies gigi pada orang dewasa dari waktu ke waktu menyatakan bahwa karies gigi lebih sering dialami orang dewasa berusia lebih dari 50 tahun dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda.

3. Perubahan Jaringan Periodontal 

Perubahan jaringan periodontal dapat terjadi akibat hilangnya perlekatan periodontal yang menyebabkan resesi gingiva bahkan kehilangan gigi. Tanda penuaan pada rongga mulut yang satu ini bersifat kumulatif, yang artinya dapat terus meningkat seiring waktu.

Data terbaru dari National Health and Nutrition Examination Survey di Amerika Serikat menunjukkan bahwa prevalensi periodontitis terus meningkat dari usia 30 hingga 80 tahun. Adapun faktor risiko yang menjadi pemicu perubahan jaringan periodontal pada lansia adalah akibat penurunan kemampuan gerak dan ketajaman pengelihatan, sehingga sulit untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.

4. Perubahan Mukosa Oral 

Seiring bertambahnya usia, mukosa mulut pada manusia akan menunjukkan hilangnya dan disorganisasi kolagen dalam jaringan ikat. Hal ini menyebabkan mukosa menjadi kurang elastis. Kemudian adanya pengurangan mikrovaskuler juga akan menyebabkan gangguan pada penyembuhan luka.

5. Perubahan Fungsi Kelenjar Saliva 

Adanya penyakit sistemik dan terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan sistemik pada lansia dapat mempengaruhi fungsi kelenjar saliva. Hal ini disebabkan adanya atrofi jaringan asinar, proliferasi elemen duktus, dan beberapa perubahan degeneratif pada kelenjar saliva utama, sehingga mengakibatkan terjadinya xerostomia.

6. Perubahan Sendi Temporomandibular 

Gejala yang paling sering dialami adalah nyeri pada pelipis dan sepanjang rahang bawah yang kerap muncul saat mengunyah, bunyi saat membuka mulut, serta rahang tidak dapat terbuka secara maksimal.

7. Perubahan Fungsi Mastikasi

Fungsi pengunyahan umumnya berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini terjadi akibat berkurangnya massa otot yang mempengaruhi otot-otot pengunyahan. Jumlah gerakan mengunyah yang diperlukan untuk mengolah makanan untuk ditelan terlihat meningkat seiring bertambahnya usia.

Namun, kebutuhan akan jumlah gerakan mengunyah yang lebih banyak justru membuat pengolahan makanan menjadi kurang efisien. Hal ini akan menyebabkan perubahan pola makan pada lansia, dari makanan yang mengandung serat tinggi (misalnya buah-buahan dan sayuran) atau protein tinggi (misalnya daging) ke makanan yang mengandung lebih banyak karbohidrat (misalnya roti dan pasta) yang membutuhkan efisiensi pengunyahan yang lebih sedikit.

Setelah mengetahui tanda-tanda menuaan pada rongga mulut. Tentunya kita tidak ingin itu terjadi pada rongga mulut kita. Oleh karna itu SunnahHealty akan memberikan bagaimana agar rongga mulut tepat sehat dan awet muda.

CARA MERAWAT RONGGA MULUT AGAR TETAP AWET MUDA :

1. Menjaga Kesehatan Tubuh.

Kesehatan rongga mulut terkait dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebagai contoh, gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah yang menutrisi gingiva, sehingga rentan terhadap infeksi dan mempercepat penyakit periodontal. Gula darah yang tinggi juga berarti adanya peningkatan gula dalam cairan rongga mulut untuk dimakan bakteri. Sebaliknya, peradangan akibat infeksi mulut dapat meningkatkan resistensi tubuh terhadap insulin, yang menyebabkan kesulitan yang lebih besar dalam menjaga gula darah tetap terkendali. Untuk itu penting untuk mengendalikan penyakit sistemik yang ada. Hal ini juga dapat dibarengi dengan mengkonsumsi makan makanan yang bergizi dan seimbang.

2. Menjaga Kelembapan Rongga Mulut.

Salah satu tanda penuaan pada rongga mulut adalah perubahan fungsi mastikasi yang mengakibatkan xerostomia, kondisi ini juga dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan sistemik pada pasien. Hal ini dapat diatasi dengan cara mengkonsumsi air putih setidaknya 8 gelas sehari, mengunyah permen karet tanpa kandungan gula, serta mengurangi konsumsi kafein dan penggunaan produk yang mengandung nikotin.

3. Menjaga Oral Hygiene.

Berikan edukasi dan pemahaman kepada pasien, keluarga, atau kerabat untuk lebih sadar akan kesehatan rongga mulut. Hal ini dapat sejawat lakukan dengan memberi informasi terkait cara membersihkan gigi dan rongga mulut dengan benar, menganjurkan untuk mengurangi makanan yang bersifat asam dan manis, serta mengingatkan untuk rutin mengontrol kesehatan rongga mulut ke dokter gigi.

Penuaan pada rongga mulut merepresentasikan perubahan yang terjadi di seluruh tubuh. Kesehatan rongga mulut yang baik menjadi suatu tanda keberhasilan bahwa seseorang melewati proses penuaan dengan baik. Perawatan yang diberikan harus sesuai dengan status kesehatan serta keinginan pasien, dan idealnya didiskusikan dengan pasien sebelum mereka mencapai usia lanjut.


Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)

Subscribe to receive free email updates: