Psikosomatik, sebab pusing yang berkepanjangan - Sehat Dengan Cara Rasulullah

Psikosomatik, sebab pusing yang berkepanjangan



Psikosomatik adalah keluhan fisik yang didasari adanya proses psikologis yang berkaitan dengan mekanisme adaptasi stres di sistem otak terutama di bagian bernama Hipotalamus serta jalurnya yang menuju organ penghasil hormon-hormon tubuh. Pada suatu kondisi stres yang berlangsung lama, daya tahan adaptasi manusia terhadap stres berkurang sehingga mengaktifkan sistem ‘alarm’ stres di otak yang berkaitan dengan hormon stres ( kortisol ), adrenalin, serta sistem saraf yang mengatur kerja organ-organ tubuh.

Karena itu gejala yang timbul adalah gejala-gejala fisik, walaupun tidak ditemukan kelainan jika dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan seperti rekam jantung, USG, dll. Semuanya merupakan proses psikologis yang berkaitan dengan sistem hormonal dan zat kimia otak pengatur organ-organ tubuh.
Banyak orang mengeluh sakit ini itu yang tidak sembuh-sembuh, bolak-balik ke dokter untuk keluhan yang sama, menghabiskan biaya besar untuk berbagai cek laboratorium, tapi hasilnya normal.

Jika seperti itu perlu dipikirkan apakah ada stres berkepanjangan yang bisa jadi merupakan sumber dari keluhan itu. Dan kadang stresnya tidak harus berupa hal yang jelas.

Untuk kasus-kasus psikosomatis, seringkali dokter memberikan obat yang memang berpotensi menyebabkan ketergantungan. Karena itu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter yang ahli dalam menangani kasus psikosomatis yaitu dokter spesialis kejiwaan  ( psikiater ). Selain mengerti masalah kejiwaan, psikiater juga mengerti dan biasa menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis terkontrol dan pemberiannya selalu dipantau.

Biasanya bukan merupakan obat untuk selamanya, tetapi hanya digunakan sementara dan ada waktu maksimalnya agar tidak menimbulkan efek ketergantungan. Memang ketergantungan obat merupakan salah satu alasan mengapa banyak orang tidak mau mencari pertolongan dari psikiater.
Padahal pada dasarnya tidak ada seorang psikiater yang ingin mencelakai pasiennya.

Pasien-pasien gangguan jiwa memang butuh obat untuk menyeimbangkan zat kimia di otaknya. Dan setiap pasien berbeda. Semua akan berjalan baik jika rutin berkonsultasi.

Dan lain2nya masih banyak lagi kriteria diagnosa gangguan jiwa dimana *hanya psikiater saja yang dapat menentukan diagnosanya, kita tidak bisa menyimpulkannya sendiri* karena keterbatasan ilmu kedokteran jiwa.

Kira-kira seperti itu gambaran beberapa jenis gangguan jiwa yang biasa ditemukan. Gangguan jiwa dapat diobati, apalagi jika diketahui sejak awal. Perhatikan tingkah laku anggota keluarga atau teman, jika ada perubahan, segera telusuri, apakah ada sesuatu yang menyebabkannya.

Konsultasikan kepada ahlinya jika menemukan keluarga, teman, kerabat yang mengalami gangguan jiwa.

Psikolog membantu memahami perilaku manusia, apapun bentuk perilaku itu. Psikolog mempelajari bagaimana manusia berpikir, bagaimana perasaan manusia, dan bagaimana seseorang menunjukan perilaku ketika menghadapi situasi tertentu. Psikolog membantu dengan percakapan konseling agar orang yang mengalami masalah itu menjadi lebih mengenal dirinya dan mengerti permasalahannya.

Jika menurut psikolog masalahnya menyangkut gangguan kejiwaan, maka yang dinilai lebih ahli untuk menangani adalah psikiater.

Psikiater adalah dokter yang mengambil spesialis kesehatan jiwa. Psikiater berhak memberi obat-obatan yang diperlukan penderita gangguan jiwa jika memang dianggap perlu dan bisa memberikan psikoterapi.

Adanya pikiran atau perasaan yang mengganggu dapat membebani seseorang. Apabila ada yang mau mendengarkan, berbagi rasa, berbagi cerita, lalu membantu menyelesaikan sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya, akan sangat menolong. Perhatian dan kepedulian adalah bantuan yang diperlukan untuk mereka yang mengalami gangguan jiwa. Mari tingkatkan kepeduliaan kita untuk kesehatan jiwa.

__________
📚 Sumber :
@Buku Pedoman Kesehatan Jiwa – Kementerian Kesehatan RI
@Pengantar Psikiatri – dr. Hervita Diatri, Sp.KJ
@Mengenal Perasaan Kita – dr. Hervita Diatri, Sp.KJ
@Tanda dan Gejala Klinis Psikiatri – dr. Hervita Diatri, Sp.KJ dan dr. Suryo Dharmono, Sp.KJ
@Psikosomatis, Apakah Itu Berbahaya ? – dr. Andri, Sp.KJ
@Gangguan Alam Perasaan – Prof. Dr. H. Ayub Sani Ibrahim, Sp.KJ ( K )
@Skizofrenia, Spitting Personality - Prof. Dr. H. Ayub Sani Ibrahim, Sp.KJ ( K )
@Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III – dr. Rusdi Maslim, Sp.KJ
@Psikolog, Sahabat Sejati Dalam Suka dan Duka – Aril Halida, M.Psi

-BIPOLAR CARE INDONESIA-

Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :